Saturday, March 31, 2012

Share Nasyid

(Edcoustic - Nantikanku dibatas waktu)

Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan

Reff :
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu
 


(Edcoustic - Muhasabah Cinta)

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu



(In-Team - Bisikan Nurani)
 
Lautan kematian ombak
Tenang pantai tiada terusik
Begitulah tasik hatiku
Sejak kehadiranmu

Betapa aku hargai
Anugerah syurga di dunia
Doa kudus aku panjatkan
Semoga dirahmati

Telahpun ku syukuri
Di dalam hidup ini
Cinta suci kurniaan Ilahi

Kejernihan wajahmu
Sempurna pada pandanganku
Kau kirana
Keturunan terpilih
Disanjung serta dihormati
Kau permata
Kesederhanaanmu
Mengecap kekayaan dunia
Kau mestika
Ketaqwaan dirimu
Itu yang merantai jiwaku

Bukan aku memuji
Apalagi memuja
Salahkahku kagumi… perhiasan duniawi

Bisikan nuraniku
Engkaulah pilihanku
Akanku pertahankan
Amanah suci ini



(Saujana - Jalan Sehala)

Tuhanku Maha Pengasih
Tuhanku Maha Penyayang
sebelum pun sempat tangisku
jatuh ke bumi
rahmatNya menyambut[segera]

membisik bujukan penawar bersakti
apa lagi nak ku gusar
cinta Nya tak pernah gagal
hadir di kala ku sepi di kala ku bersedih

aku hanya berpegang janji
janji Nya kesungguhan yang pasti
pintu kemenangan
lorong bercahaya
langkah untuk ku pulang
jalan sehala

aduhai ibuku yang satu
janganlah ada barang ragu
biarpun seberkas dalam
andaiku terkorban nanti
sedang meniti kasih 

>>> Download .mp3


(Hawari - Belahan Jiwa)

Pandanglah wajah istrimu yang tercinta
Bayangkanlah penat lelah yang dirasakan
Namun tak pernah istrimu berkeluh kesah
Mengabdikan jiwa raganya kepadamu

Jangan kau siakan pengorbanannya
Jangan kau sakiti permaisurimu
Jangan biarkan dia bersedih
Menitikkan air mata

Sebelum detak jantung istrimu berhenti
Kasihi Istrimu dengan sepenuh hati
Sebelum istrimu kembali pada Tuhan
Sayangi istrimu janganlah kau sakiti
Bahgiakan bidadarimu
Belailah permaisurimu

Istriku sayang belahan jiwaku
Janganlah engkau bersedih hati
Istriku sayang permaisuriku
Bidadariku dunia akhirat

>>> Download .mp3

Posted By Kang Santri7:10:00 PM

Tauladan Rasulullah (Etika Menegur)

Filled under:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ خُلُقًا فَأَرْسَلَنِي يَوْمًا لِحَاجَةٍ فَقُلْتُ وَاللهِ لاَ أَذْهَبُ وَفِي نَفْسِي أَنْ أَذْهَبَ لِمَا أَمَرَنِي بِهِ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجْتُ حَتَّى أَمُرَّ عَلَى صِبْيَانٍ وَهُمْ يَلْعَبُونَ فِي السُّوقِ فَإِذًا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَبَضَ بِقَفَايَ مِنْ وَرَائِي قَالَ فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَ: يَا أُنَيْسُ أَذَهَبْتَ حَيْثُ أَمَرْتُكَ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ أَنَا أَذْهَبُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ أَنَسٌ: وَاللهِ لَقَدْ خَدَمْتُهُ تِسْعَ 
سِنِينَ مَا عَلِمْتُهُ قَالَ لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ: لِمَ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا أَوْ لِشَيْءٍ تَرَكْتُهُ: هَلاَّ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling indah budi pekertinya. Pada suatu hari beliau menyuruhku untuk suatu keperluan. Demi Allah, saya tidak pernah bepergian untuk keperluanku sendiri, tetapi selamanya saya pergi untuk melaksanakan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku. Pada saat saya pergi, dan kebetulan bertemu dengan beberapa orang anak sedang bermain-main di pasar. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk pundakku dari belakang. Saya menengok kepada beliau, dan beliau tersenyum. Lalu kata beliau; Hai, Anas kecil! Sudahkah engkau laksanakan apa yang aku perintahkan? Jawabku; Ya, saya akan pergi untuk melaksanakannya ya Rasulullah. 

Anas berkata; Demi Allah, sembilan tahun lamanya saya membantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak pernah saya dapatkan beliau menegur saya atas apa yang saya kerjakan dengan ucapan; ‘Mengapa kamu tidak melakukan begini dan begitu.’ ataupun terhadap apa yang tidak saya laksanakan, dengan perkataan; ‘seharus begini dan begini.’ (Shahih Muslim)


Posted By Kang Santri3:28:00 PM

Friday, March 30, 2012

Penjelasan Tentang Wudlu Dhahir dan Bathin

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk sholatnya.

Namun dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya :

"Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?"

Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu’ zahir dan batin."

Isam bertanya: "Bagaimana wudhu’ zahir dan batin itu?"

Hatim berkata, "Wudhu’ zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu’ dengan air.
Sementara wudhu’ batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :
1. Bertaubat
2. Menyesali dosa yang dilakukan
3. Tidak tergila-gilakan dunia
4. Tidak mencari / mengharap pujian orang (riya’)
5. Tinggalkan sifat berbangga
6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. Meninggalkan sifat dengki

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku bersiap shalat dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian ‘Sirratul Mustaqim’ dan aku menganggap bahwa shalatku kali ini adalah shalat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dalam shalat ku fahami maknanya, kemudian aku ruku’ dan sujud dengan tawadhu’, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas.
 
Beginilah aku bershalat selama 30 tahun."

Tatkala Isam mendengar, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Referensi: Diambil dari Buku Kisah Penuh Hikmah 2 

Posted By Kang Santri3:14:00 PM

Satu Gereja Masuk Islam (Kisah Nyata)

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Cerita ini nampaknya sudah lama tetapi saya masih hendak ambil sebagai catatan untuk mereka yang belum mengetahuinya. Subhanallah, satu gereja masuk Islam gara-gara seorang pemuda Islam di Amerika

Sebuah kisah nyata yg terjadi di negerinya Paman Sam. Patut kita ambil hikmahnya, diantaranya :

1. Kebenaran Islam yang nyata,
2. Sangat beratnya timbangan kalimat syahadat,
3. Pentingnya bagi pemuda Muslim untuk menuntut ilmu,
4. Dsb.

Simak saja kisahnya…

Satu gereja masuk Islam benarkah? Semoga ALLAH mengijinkan kita menjadi pemuda seperti beliau, Amiiin….. Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22 Februari 06 Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika.Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gerejayang terdapat di kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan, namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut. Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan! Sang pendeta pun mulai bertanya,

Sebutkan:

Satu yang tiada duanya,
Dua yang tiada tiganya,
Tiga yang tiada empatnya,
Empat yang tiada limanya,
Lima yang tiada enamnya,
Enam yang tiada tujuhnya,
Tujuh yang tiada delapannya,
Delapan yang tiada sembilannya,
Sembilan yang tiada sepuluhnya,
Sepuluh sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
Sebelas yang tiada dua belasnya,
Dua belas yang tiada tiga belasnya,
Tiga belas yang tiada empat belasnya.

Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu- kainya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yg terpelihara dari batu itu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah.

Setelah membaca basmalah ia berkata,

Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’:12) .

Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali
dinding yang hampir roboh.

Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.

Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.

Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk:3).

Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,
“Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).

Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *

Sepuluh sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).

Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.

Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).

Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. ” (At-Takwir:18).
Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).

Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 2)

Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.

Pemuda ini berkata, “APAKAH KUNCI SURGA ITU?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! “
Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah. “

Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.”
Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: ASHADU AN LA ILAHA ILLALLAH WA ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.”

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.** Subhanallah…!!
(Semua itu tentu dengan Ilmu……)

** Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui internet,
*  Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)



Posted By Kang Santri3:03:00 PM

Al-Quran Bisa Mempengaruhi Kecerdasan Janin

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Dulu sebelum ada penelitian bahwa janin yang ada didalam kandungan harus sering mendengarkan musik klasik, bahkan sekarang pun masih ada yang pake khususnya yang muslim. Padahal dia tahu manfaat janin diperdengarkan Al Quran atau Murrotal, sangat bagus untuk pendidikan janin tersebut. Tapi tetep yang pake musik klasik tersebut lebih percaya banget pada musik klasik, "Aneh kan?"

Padahal justru Al Quran lah yang sangat ermanfaat sekali, karena dulu belum ada penelitian. coba deh buktikan. Ini contoh isi Al Quran buat anak "I Love My Al Quran" (Mizan)

Kini tengah dikembangkan metoda pendidikan pada janin yang dilakukan dengan memberi stimulasi (rangsangan) pada sel-sel otak janin.

Caranya dengan memperdengarkan bacaan Al Quran, nasyid, cermah dll. Menurut para ahli, organ-organ tubuh janin selesai terbentuk pada usia 5 bulan dalam kandungan. Setelah masa itu, terjadi proses perkembangan atau pematangan dari seluruh sel-sel organ yang telah terbentuk dan berfungsi secara sempurna. Bersamaan dengan itu, diusia ini otak janin pun sudah mampu menterjemahkan rangsang suara.

Jadi, memang benar jika Ibu hamil sering memperdengarkan bacaan Al Quran bisa merangsang sel-sel otak janin sebelum lahir, tapi bukan berarti janin akan lebih cerdas dengan kapasitas dan volume otak yang lebih besar karena bagaimanapun volume otak sudah ditentukan oleh gen masing-masing,minimal, sel-sel otak sudah diberi stimulasi sedini mungkin hingga ia dapat bekerja lebih optimal.


Sumber: http://www.ibudanbalita.com


Posted By Kang Santri2:41:00 PM

Wednesday, March 28, 2012

Puisi Ini Untukmu

Filled under:



[ Wahai engkau... ku tulis puisi ini untukmu
Jaga hati dan iman mu baik-baik ]


Aku hanya terdiam memandang kasih sayang yang kau tawarkan

Bukan hanya kata yang tak bisa ku ucap
Hati ini juga tak mampu menterjemah apa yang tersirat

Ku rasakan keindahan kasihmu
Selembuat buaian sutera lembut di alam mimpiku

Perjumpaan kala itu bak cengkurai kasih
Yang teramat sayang jika tak ku raih

Sejuk tulus sayangmu yang menghentikan tangisku
Indah perhatianmu sebagai penyempurna ikhtiarku

Wahai engkau...

Biarkan aku membalas ketulusanmu dengan curahan doaku yang tak pernah habis
Ijinkan aku memapahmu saat kau mulai tertatih berjalan diatas penderitaan hidupmu
Perkenankan aku untuk selalu terjaga demi menjaga perasaan sucimu

Kuatkanlah hatimu untuk mempercayaiku
Karena dalam tirakatku
Aku sudah meminta restu kepada Tuhanmu
Bahwa aku ingin selalu menjagamu

Ajari aku membaca hatimu
Juga kuatkan hatiku saat mulai rapuh mencintamu



Posted By Kang Santri8:13:00 PM

Perselingkuhan Ilmu Dengan Nafsu

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Salah satu fitnah terbesar buat seorang 'Alim adalah saat ia menjadi budak oleh ilmunya sendiri, dalam artian saat ilmu sudah di tumpangi oleh kepentingan hawa nafsu duniawi.

Ibnu Atta’illah  As-Sakandary mengatakan:  

”Wahai manusia engkau berguru atau mencari sahabat yang bodoh, yang ia tidak menuruti hawa nafsunya, itu lebih baik dari pada engkau berguru pada orang alim yang merelakan dirinya untuk mengikuti hawa nafsunya. Lalu ilmu macam apa yang ada pada orang alim yang mengikuti hawa nafsunya itu? dan disebut kebodohan macam apa jika orang itu mampu tidak menuruti hawa nafsunya?” 

Mari bersama kita renungkan, paling tidak kita bisa meminimalisir untuk terhindar dari sifat riya, 'ujub, sum'ah dan semua sifat madzmumah lainnya yang sering menempel pada hati orang yang pandai ('alim) dengan ilmu pengetahuan dunia lebih-lebih ilmu agama. 

Sia-sia bacaan qur'an kita fasih dengan suara yang merdu, tetapi hati kita ditumpangi nafsu ingin pamer dan mendapat pujian.

Percuma kita pandai berdialog tentang agama, akan tetapi dalam hati kita penuh kepuasan saat mampu mengalahkan lawan, karena saat itu juga tanpa sadar hawa nafsu sudah berhasil menguasai.

Juga tiada gunanya kita lihai mengolah kata yang membuat orang yang membaca menjadi takjub dan terkesima, tapi dalam hati penuh 'ujub, riya dan sum'ah.

Itulah sedikit gambaran antara perselingkuhan ilmu dengan hawa nafsu yang begitu halus dan lembut hingga sering tidak kita sadari.

Posted By Kang Santri10:07:00 AM

Tuesday, March 27, 2012

Perjalanan Menemukan Dzikir

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Perjalanan menemukan sebuah dzikir, tak ubahnya kita menemukan sebuah ketenangan bathiniyyah, yang mana tiap individu seorang muslim akan medapati sebuah jalan yang tidak sama dengan muslim lainnya. Tentunya hal ini terjadi karena tingkat rasa penerimaan dan keihlasan muslim yang berbeda-beda.

Seperti halnya saat kita sakit, kita akan meminum obat yang sama seperti kebanyakan orang. Dan bisa kita jumpai ada yang langsung sembuh, tidak ada reaksi apa-apa, atau bahkan sakitnya tambah parah. Kenapa hal yang demikian bisa terjadi? karena daya ketahanan tubuh kita yang berbeda-beda.

Begitu juga dengan dzikir, seperti yang sudah Allah tuturkan dalam ayat berikut,

  الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd : 28)

Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa saat kita berdzikir kita tidak menemukan ketenangan? bahkan terasa biasa-biasa saja seolah tidak ada hal yang istimewa? Padahal lafadz dzikir yang kita baca adalah dzikir yang sama? 

Jawabannya hampir sama seperti ilustrasi diatas, yakni karena kadar keimanan dan tingkat kepasrahan juga keihlasan kita yang berbeda.

Ikhtiar Mendapat Kenikmatan Dzikir 

Sebelumnya yang harus kita tanamkan dalam hati adalah 'semua yang menggerakkan hati kita, apa yang tersirat dalam hati, pikiran, semua adalah Allah yang menggerakkan, kita masih diberi karunia bisa mengingatnya juga atas anugerah dariNya'.


Kemudian, belajar memasrahkan segenap jiwa raga (dengan segala kedhoifan kita) menuju pada pada satu Dzat penggenggam kehidupan. Membayangkan dosa sekecil apapun yang kita lakukan pasti tidak akan pernah luput dari yang namanya hisab. Merasakan pergerakan aliran darah dan desahan nafas sambil mencoba menghadirkan 'Allah' benar-benar mengawasi kita saat ini. Kemudian pilih dzikir yang sudah kita fahami makna yang terkandung dikebesaran dalam kalimahnya, seperti lafadz "HASBUNALLAH WANI'MAL WAKIL, NI'MAL MAULA WA NI'MAN NASHIR".


Merasakan nikmat dzikir menurut pengalaman saya pribadi seperti halnya saat kita 'reflek', artinya kita tidak mengetahui awal mula datangnya rasa itu. Seperti halnya saat kita larut dalam keharuan dan tangis, karena semua kejadian itu tidak bisa kita dramatisir. Karena rasa penuh pasrah dalam jiwa kehambaan yang berhasil membawa kemomen sakral seperti itu. Inilah salah satu kekuatan dzikir yang bisa meremuk redam segala sifat angkuh seorang hamba.

Teringat sebuah kisah, Saat orang kafir ingin membunuh Rasulullah dengan pedangnya, "hai Muhammad, sekarang siapa yang bisa menolongmu?', kemudian Rasulullah hanya menjawab "Allah..." langsung seketika itu juga tangan sang kafir gemetar hingga pedangnya terjatuh.

Dari kisah ini, Rasulullah ingin memberi tauladan buat kita, bahwa rasa kepasrahan dalam berdzikir yakni hanya dengan menyebut asma 'Allah' saja sudah membuat sang kafir lemah tidak berdaya. Inilah salah satu contoh kekuatan jiwa dalam dzikir yang sudah Rasulullah ajarkan pada ummatnya.

Dzikir Yang Ideal

Kemudian dzikir yang idel itu seperti apa? Karena sering kita terjebak dengan bacaan dzikir yang panjang dan melelahkan hingga berakibat melenceng dari maksud dari dzikir itu sendiri.

Biasanya himmah kita dalam mencari dzkir (berdzikir) saat kita dihadapkan pada keadaan jiwa terlemah (karena biasanya pada saat itu kita sudah tidak bisa melakukan apa-apa dalam memecahkan kesulitan hidup.)


Hingga tak jarang kita mencari dzikir atau do'a-do'a yang instan supaya kita cepat terbebas dari permasalahan dunia. Tentu saja cara ini kurang arif untuk kita lakukan, karena sejatinya Rasulullah sendiri sudah mengajarkan kepada kita dengan hidzib-hidzib (dzikir) dari kita mulai bangun tidur hingga tidur lagi [baca: Adzkar An-Nawawi]

لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ العَظيمُ الْحَليمُ, لاَ اله الا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, لا اله الا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ, رَبُّ العَرْشِ الْكَرِيْمِ.

يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ, لا اله الا اللهُ الْكَرِيْمُ الْعَظِيْمُ,

سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ أَسْتَغِيْث.

لا اله اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.


Do'a ini bisa kita amalkan secara istiqomah (terus-menerus) tanpa kita menunggu Allah menguji kita lagi dengan kesusahan. Insya Allah dengan sendirinya kita akan menemukan dzikir atau do'a yang benar-benar bisa meresap kedalam hati.  Dengan melatihnya dengan kesungguhan dan pemusatan pikiran yang sepenuhnya menuju Allah.

Itulah kenapa saat kita lupa berdzikir (yang sudah istiqomah) kita masih disunahkan untuk meng-qadha (mengulanginya lagi).

Jadikan dzikir sebagai gaya hidup seorang muslim, untuk mendapat ketenangan bathiniyyah sebagaimana Rasulullah bersabda bahwa "do'a adalah senjatanya orang mukmin".


Wallahua'lam

Posted By Kang Santri11:54:00 AM

Monday, March 26, 2012

Kehidupan Memang Seperti Ini

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - "Guru, saya pernah mendengar kisah seorang arif yang pergi jauh dengan berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, sang arif konon agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah apakah yang bisa saya petik dari kisah ini?"

"Itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasib baik. sesekali perlu kita sadari bahwa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk, kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras."

"Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah."

"Alasannya ialah iman, karena kita yakin akan pertolongan Sang Maha Pencipta."

"Hikmah selanjutnya?"

"Orang yang terkenal satu ketika harus siap untuk dilupakan, orang yang diatas harus siap mental untuk turun kebawah. Orang kaya satu ketika harus siap untuk miskin."

--------

Saudaraku, satu hal yang pasti saat kita di hadapkan pada kenyataan yang terasa amat berat untuk kita lalui mungkin kita sering merasa pesimis untuk bisa bangkit menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Kenapa hal itu bisa terjadi? Adalah karena kelemahan iman kita sendiri yang membuat luntur keyakinan akan kasih sayang Allah.

Banyak dari kita yang salah menafsirkan tentang kasih sayang Allah, seolah kalau semua keinginan kita dituruti itulah tandanya Allah sayang pada kita, padahal tidak demikian. 

Coba kita lihat seorang anak kecil yang merengek minta dibelikan petasan oleh kedua orang tuanya, pasti saat itu sang anak menganggap bahwa hal yang paling membahagiakannya adalah saat orang tuanya menuruti keinginannya, sang anak tidak paham kenapa sampai kedua orang tuanya bersikeras tidak memenuhi permintaannya. Inilah salah satu contoh kasih sayang yang ingin diperlihatkan kepada anaknya demi menjaga keselamatannya.

Begitu juga dengan kasih sayang Allah. Karena Allah lah yang lebih tahu untuk kebaikan mahluk-mahlukNya. Seperti yang terkandung dalam makna 'Basmalah' bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada hamba-hambanya. Tak ada perwujudan kasih sayang yang bisa menandingi kasih sayangNya.

Anggap lah saat kita berada pada situasi apapun, semua karena perwujudan dari kasih sayang Allah. Saat kita sedang berada diatas, pun juga saat kita sedang terpuruk dibawah. Karena sejatinya di saat-saat seperti itulah keimanan kita sedang dipertanyakan atau di uji oleh Allah. Apakah makin menguat atau semakin lembek.

Wallahua'lam



Posted By Kang Santri10:36:00 PM

Sunday, March 25, 2012

Insan Dho'if

Murtakibudz Dzunub - "Andai saja mampu, aku ingin memejamkan kedua mataku saat menulis coretan ini, karena aku hanya menulis tentang apa yang ingin hatiku tulis."

Allahu Robii.... Inni dlo'ifun
(Allah Engkau Tuhanku... Sesungguhnya hamba adalah manusia yang lemah)

Tiada maksud untuk mengadu kepada selainMu

Tiada maksud untuk berkeluh kesah kepada selainMu

Tiada maksud untuk membanding-bandingkan kenikmatan kepada sesama mahlukMu

Tiada maksud untuk meminta pertolongan kepada selainMu

Tiada maksud untuk mencari jalan keluar kecuali tegak lurus dijalanMu

Sungguh... bisikan keluh kesah hamba hanya ingin engkau yang mendengar

Namun jujur hamba kepadamu Yaa Robbi
Hamba belum mampu
Padahal hamba tahu bahwa Engkau akan cemburu dan murka dengan hal itu

Hamba begitu rapuh dalam mengingatMu
Hamba begitu munafik berucap cinta keadaMu
Hingga sering hamba ingkari janji-janji saat masih di alam rahim

Allaaahh...
Tumpahkan airmata kesedihan ini
Tumpahkan airmata keinsyafaan ini
Tumpahkan airmata keharuan ini
Layaknya tsunami yang menerjang dahsyat ke hati

Hamba dilema dengan keadaan hati
Karena pergolakan dan pertarungan dengan bisikan setan kerap menipu diri



Posted By Kang Santri4:26:00 PM

Saturday, March 24, 2012

Resep Ampuh Mendapat Ketenangan

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang yang mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah anda menghentikan laju riak gelombang itu? Mungkin anda mencoba dengan memasukkan telapak tangan anda ke dalam air. Atau. menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. 

Namun yang terjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya berhenti sendiri.

Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras anda melakukan sesuatu pada pikiran anda. semakin sulit anda mencapai ketenangan itu. Amati saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran; sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas. Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang tenang.

Motivasi.net


Posted By Kang Santri9:32:00 PM

Peraduan Sang Penumpuk Dosa

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Tersungkur dalam ayat yang tak bisa ku maknai
Bait itu terlalu indah untuk ku tabuh dengan genderang hati yang tak suci
Juga, kata itu terlalu mulia untuk ku lukis diatas kanvas diri yang belum mampu menjiwai

Apa-apaan ini?
Kemana saja saujanamu selama ini?
Bicara hati hanya untuk mencaci..!!

Kembalikan nikmatmu, kalau kau memang tak mampu
Serahkan hati itu, andai memang benar tak kau ingini
Kasihan, nafsu terus yang kau jadikan kambing hitam kesalahan

Rayuanmu yang picik sudah terbongkar
Rengekanmu tak lebih baik dari tong sampah penyimpan belukar
Ke-aku-an mu yang yang tak terkontrol terus menjalar liar

Masa bodoh dengan tipu muslihat hatimu
Tiada guna mengelabui Tuhanmu
Karena munajat palsumu

Astaghfirullah....
Astaghfirullah....
Astaghfirullah....

Marah... kepada siapa?
Geram... untuk siapa?
Sedih... tentang apa?

Terasa ingin kulumat dan ku muntahkan kembali dunia ini
Meski kepalan tanganku kecil aku tak peduli
Walau gigi gerahamku tak sekuat martil, aku mampu mengunyah bukit meski itu sakit

Hampir aku tak mampu meneruskan olokan ini pada hati
Kaku jemari ku karena kepalan tanganku semakin mengeras
Pedih mataku, menjerit hatiku, berontak susunan sarafku

Heehhhh..... Allahu Akbar

Aku kalah lagi
Aku tersungkur lagi
Aku berdusta lagi

Allah...
Sekali lagi, ampuni kami
Sekali lagi, jangan Kau putuskan nikmat rasa kehambaan pada kami
Sekali lagi, jauhkan kami dari sesuatu yang tidak Engkau ridloi

Dan yang terahir...

Allah...
Allah...
Allah...
Engkau Tuhanku dan aku hambamu
Engkau Tuhanku dan aku pembuat dosa itu
Engkau Tuhanku dan aku yang senantiasa berharap atas ampunan dosa itu

 

Posted By Kang Santri7:18:00 PM

Friday, March 23, 2012

Ketika Ikhwan dan Akhwat Jatuh Cinta di FB

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Suatu ketika, dalam jaringan sosial facebook koordinasi seorang akhwat berkata pada Seorang Teman Ikhwan yang membuat Note tersebut , “akhi, ana ga bisa lagi berinteraksi dengan akh fulan”. hati akhwat itu bergetar. Nyata sekali menekan perasaannya.”Pekan lalu, ikhwan tersebut membuat pengakuan yang membuat ana merasa risi dan….Afwan, terus terang juga tersinggung.” Sesaat kemudian suara dibalik hijab itu mengatakan….ia jatuh cinta pada ana.”

Teman Ikhwan tersebut terkejut, tapi ditekannya getar suaranya. Ia berusaha tetap tenang. “Sabar ukhti, jangan terlalu diambil hati. Mungkin maksudnya tidak seperti yang anti bayangkan.” Teman ikhwan nya pun mencoba menenangkan terutama untuk dirinya sendiri.

“Afwan…ana tidak menangkap maksud lain dari perkataannya. Ikhwan itu mungkin tidak pernah berpikir dampak perkataannya. Kata-kata itu membuat ana sedikit banyak merasa gagal menjaga hijab ana, gagal menjaga komitmen dan menjadi penyebab fitnah. Padahal, ana hanya berusaha menjadi bagian dari perputaran dakwah ini.” sang akhwat kini mulai tersedak terbata.

“Ya sudah…Ana berharap anti tetap istiqamah dengan kenyataan ini, ana tidak ingin kehilangan tim dakwah di jaringan sosial ini oleh permasalahan seperti ini”. temannya ikhwan tersebut itu membuat keputusan, “ana akan ajak bicara langsung akh fulan”

Beberapa Waktu berlalu, ketika akhirnya teman ikhwan tersebut mendatangi dulan yang bersangkutan. Sang Akh berkata, “Ana memang menyatakan hal tersebut, tapi apakah itu suatu kesalahan?”

temannya ikhwan tersebut berusaha menanggapinya searif mungkin. “Ana tidak menyalahkan perasaan antum. Kita semua berhak memiliki perasaan itu. Pertanyaan ana adalah, apakah antum sudah siap ketika menyatakan perasaan itu. Apakah antum mengatakannya dengan orientasi bersih yang menjamin hak-hak saudari antum. Hak perasaan dan hak pembinaannya. Apakah antum menyampaikan kepada pembina antum untuk diseriuskan?. Apakah antum sudah siap berkeluarga. Apakah antum sudah berusaha menjaga kemungkinan fitnah dari pernyataan antum, baik terhadap ikhwah lain maupun terhadap dakwah????” teman ikhwan tersebut membuat penekanan substansial. ” Akhi bagi kita perasaan itu tidak semurah tayangan sinetron atau bacaan picisan dalam novel-novel. Bagi kita perasaan itu adalah bagian dari kemuliaan yang Allah tetapkan untuk pejuang dakwah. Perasaan itulah yang melandasi ekspansi dakwah di dunia maya dan jaminan kemuliaan Allah SWT. Perasaan itulah yang mengeksiskan kita dengan beban berat amanah ini. Maka Jagalah perasaan itu tetap suci dan mensucikan.”

Cinta Aktivis Dakwah

Bagaimana ketika perasaan itu hadir. Bukankah ia datang tanpa pernah diundang dan dikehendaki?

Jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukanlah perkara sederhana. Dalam konteks dakwah, jatuh cinta adalah gerbang ekspansi pergerakan. Dalam konteks pembinaan, jatuh cinta adalah naik marhalah pembinaan. Dalam konteks keimanan, jatuh cinta adalah bukti ketundukan kepada sunnah Rosullulah saw dan jalan meraih ridho Allah SWT.

Ketika aktivis dakwah jatuh cinta, maka tuntas sudah urusan prioritas cinta. Jelas, Allah, Rosullah dan jihad fii sabilillah adalah yang utama. Jika ia ada dalam keadaan tersebut, maka berkahlah perasaannya, berkahlah cintanya dan berkahlah amal yang terwujud dalam cinta tersebut. Jika jatuh cintanya tidak dalam kerangka tersebut, maka cinta menjelma menjadi fitnah baginya, fitnah bagi ummat, dan fitnah bagi dakwah. Karenannya jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukan perkara sederhana.

Ketika Ikhwan mulai bergetar hatinya terhadap akhwat dan demikian sebaliknya. Ketika itulah cinta ‘lain’ muncul dalam dirinya. Cinta inilah yang akan kita bahas disini. Yaitu sebuah karunia dari kelembutan hati dan perasaan manusia. Suatu karunia Allah yang membutuhkan bingkai yg jelas. Sebab terlalu banyak pengagung cinta ini yang kemudian menjadi hamba yang tersesat. Bagi aktivis dakwah, cinta lawan jenis adalah perasaan yang lahir dari tuntutan fitrah, tidak lepas dari kerangka pembinaan dan dakwah. Suatu perasaan produktif yang dengan indah dikemukakan oleh ibunda kartini,” …akan lebih banyak lagi yang dapat saya kerjakan untuk bangsa ini, bila saya ada disamping laki-laki yg cakap, lebih banyak kata saya…..daripada yang saya usahakan sebagai perempuan yg berdiri sendiri..”

Cinta memiliki 2 mata pedang. Satu sisinya adalah rahmat dengan jaminan kesempurnaan agama dan disisi lainnya adalah gerbang fitnah dan kehidupan yg sengsara. Karenanya jatuh cinta membutuhkan kesiapan dan persiapan. Bagi setiap aktivis dakwah, bertanyalah dahulu kepada diri sendiri, sudah siapkah jatuh cinta???jangan sampai kita lupa, bahwa segala sesuatu yang melingkupi diri kita, perkataan, perbuatan, maupun perasaan adalah bagian dari deklarasi nilai diri sebagai generasi dakwah. Sehingga umat selalu mendapatkan satu hal dari apapun pentas kehidupan kita, yaitu kemuliaan Islam dan kemuliaan kita karena memuliakan Islam.

Deklarasi Cinta

Sekarang adalah saat yang tepat bagi kita untuk mendeklarasikan cinta diatas koridor yang bersih. Jika proses dan seruan dakwah senantiasa mengusung pembenahan kepribadiaan manusia, maka layaklah kita tempatkan tema cinta dalam tempat utama. Kita sadari kerusakan prilaku generasi hari ini, sebagian besar dilandasi oleh salah tafsir tentang cinta. Terlalu banyak penyimpangan terjadi, karena cinta didewakan dan dijadikan kewajaran melakukan pelanggaran. Dan tema tayangan pun mendeklarasikan cinta yang dangkal. Hanya ada cinta untuk sebuah persaingan, sengketa. Sementara cinta untuk sebuah kemuliaan, kerja keras dan pengorbanan, serta jembatan jalan kesurga dan kemuliaan Allah, tidak pernah mendapat tempat disana.

Sudah cukup banyak pentas kejujuran kita lakukan. Sudah terbilang jumlah pengakuan keutamaan kita, sebuah dakwah yang kita gagas, Sudah banyak potret keluarga yg baru dalam masyarakat yg kita tampilkan. Namun berapa banyak deklarasi cinta yang sudah kita nyatakan. Cinta masih menjadi topik ‘asing’ dalam dakwah kita. Wajah, warna, ekspresi dan nuansa cinta kita masih terkesan ‘misteri. Pertanyaan sederhana, “Gimana sih, kok kamu bisa nikah sama dia, Emang kamu cinta sama dia?”, dapat kita jadikan indikator miskinnya kita mengkampanyekan cinta suci dalam dakwah ini.

Pernyataan ‘Nikah dulu baru pacaran’ masih menjadi jargon yang menyimpan pertanyaan misteri, “Bagaimana caranya, emang bisa?”. Sangat sulit bagi masyarakat kita untuk mencerna dan memahami logika jargon tersebut. Terutama karena konsumsi informasi media tayangan, bacaan, diskusi dan interaksi umum, sama sekali bertolak belakang dengan jargon tersebut.

Inilah salah satu alasan penting dan mendesak untuk mengkampanyekan cinta dengan wujud yang baru. Cinta yang lahir sebagai bagian dari penyempurnaan status hamba. Cinta yang diberkahi karena taat kepada sang Penguasa. Cinta yang diberkahi karena taat pada sang penguasa. Cinta yang menjaga diri dari penyimpangan, penyelewengan dan perbuatan ingkar terhadap nikmat Allah yang banyak. Cinta yang berorientasi bukan sekedar jalan berdua, makan, nonton dan seabrek romantika yang berdiri diatas pengkhianatan terhadap nikmat, rezki, dan amanah yang Allah berikan kepada kita.

Kita ingin lebih dalam menjabarkan kepada masyarakan tentang cinta ini. Sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan hasil akhir keluarga dakwah. Biarkan mereka paham tentang perasaan seorang ikhwan terhadap akhwat, tentang perhatian seorang akhwat pada ikhwan, tentang cinta ikhwan-akhwat, tentang romantika ikhwan-akhwat dan tentang landasan kemana cinta itu bermuara. Inilah agenda topik yang harus lebih banyak dibuka dan dibentangkan. Dikenalkan kepada masyarakat berikut mekanisme yang menyertainya. Paling tidak gambaran besar yang menyeluruh dapat dinikmati oleh masyarakat, sehingga mereka bisa mengerti bagaimana proses panjang yang menghasilkan potret keluarga dakwah hari ini.

Epilog

Setiap kita yang mengaku putra-putri Islam, setiap kita yg berjanji dalam kafilah dakwah, setiap kita yang mengikrarkan Allahu Ghoyatuna, maka jatuh cinta dipandang sebagai jalan jihad yang menghantarkan diri kepada cita-cita tertinggi, syahid fi sabililah. Inilah perasaan yang istimewa. Perasaan yang menempatkan kita satu tahap lebih maju. Dengan perasaan ini, kita mengambil jaminan kemuliaan yang ditetapkan Rosullulah. Dengan perasaan ini kita memperluas ruang dakwah kita. Dengan perasaan ini kita naik marhalah dalam dakwah dan pembinaan.

Betapa Allah sangat memuliakan perasaan cinta orang-orang beriman ini. Dengan cinta itu mereka berpadu dalam dakwah. Dengan cinta itu mereka saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cinta itu juga mereka menghiasi Bumi dan kehidupan di atasnya. Dengan itu semua Allah berkahi nikmat itu dengan lahirnya anak-anak shaleh yang memberatkan Bumi dengan kalimat Laa Illaha Ilallah. Inilah potret cinta yang sakinah, mawaddh, warahmah.

jadi…Berkomen sih boleh saja tapi Ingat di jaga hati dan pandangan terhadap yang bukan muhrim nya ! Soooooo sudah berani kau jatuh cinta…Ikhwan dan Akhwat :D ?? (sumber)

Posted By Kang Santri4:58:00 PM

Thursday, March 22, 2012

Akhi Ukhti Kalian Sedang Jatuh Cinta?

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Assalamu'alaikum saudara muslimku, pada tulisan kali ini  saya ingin membahas tentang CINTA. Cinta seorang anak manusia atau cinta yang tumbuh dari lawan jenis kepada kita begitu juga sebaliknya saat kita jatuh cinta kepada si dia (akhwat madsudnya :D).

Bagi seorang muslim-muslimah, dari pengalaman yang saya temui ada sedikit dilema dengan apa yang namanya 'Jatuh Cinta'. Kenapa saya katakan dilema? Kalau dilihat dari urut-urutannya cinta pertama yaitu cinta kita kepada Allah, kedua cinta kita kepada Rasulullah dan seterusya. Dimana dilemanya? Sebelum saya bahas, saya tidak ingin munafik dalam menulis (alias merasa sok suci) dengan kata-kata yang seolah-olah "saya sudah berhasil menempatkan cinta kepada Allah sebagai cinta pertama". Karena memang belum bisa menghadirkan sepenuhnya rasa itu.

Cinta adalah sesuatu yang sangat sakral menurut saya. Dalam mendefinisikan Cinta (jatuh cinta kepada lawan jenis) "Akan ku berikan hati ku untukmu ketika sudah tak ku temui lagi alasan, kenapa aku mencintaimu...". Sakral bukan? karena didalamnya kita kita akan menemukan sebuah rasa yang kita sendiri tidak tahu akan alasannya, tapi cukup indah jika dirasa. 

Tiap kali kita menemukan satu alasan, seperti karena kesalihannya, parasnya yang tampan, kecantikannya yang menawan, dan lain sebagainya. Suatu saat kalau satu alasan itu sudah tidak kita temui lagi dengan sendirinya perasaan yang pernah kita katakan 'cinta' akan pudar dengan sendirinya.

Nah, disini letak dilemanya seperti yang saya katakan diatas. Kita hidup dizaman terburuk dari umat Rasulullah, dimana pergaulan dan gaya hidup seolah sudah menjadi trend tersendiri supaya kita mengesampingkan nilai-nilai ke-islaman misalnya saja 'pacaran'.

Saat kita mencintai seseorang (baca: Aku Jatuh Cinta), kemungkinan besar itu bisa menjadi salah satu hal yang bisa merubah tatanan ahlak. Kita cenderung lebih menuruti apa-apa yang diinginkan oleh sang pujaan hati, entah itu baik atau buruk seolah menjadi nomor yang kesekian untuk dipertimbangkan.

Hingga biasanya, seorang muslim ataupun muslimah akan menemui perasaan yang sangat dilematis, antara membagi kecintaannya kepada Tuhannya. Tidak bisa dipungkiri secara tidak langsung kita sudah mengesampingkan cinta kita kepada Allah, saat persaan (jadi budak cinta kepada mahluk) mulai mengganggu kenyamanan saat tidur, menghilangkan nikmat kelezatan makanan, terbuai rasa rindu yang tak terbendung.

Ahirnya, yang biasanya kita begitu rajin bangun malam untuk qiyamullail kita ganti menjadi hayalan-hayalan tentang si dia. Yang biasanya kita begitu antusias menantikan waktu shalat, berubah menjadi antusias menunggu sms ataupun email dari si dia. Begitu seterusnya.....

Kalau jatuh cinta itu adalah sesuatu yang sangat fitrah dan alami, apa ada yang salah saat kita jatuh cinta?. Tentu saja tidak, tak ada yang salah dengan perasaan cinta namun yang salah adalah jika rasa cinta itu membuat kita mengalihkan perhatian dari cinta pertama kita kepada Allah menjadi cinta pertama kita kepada mahluk Allah.

Kemudian baiknya bagaimana?

Biarkan rasa cinta itu tumbuh dan berkembang seperti kodratnya (karena semua cinta itu suci, sebelum dinodai oleh hawa nafsu). Rasa rindu selalu ingin bertemu dan ingin memiliki adalah hal yang lumrah, andai kita mengkondisikannya dengan tatanan syariat. 

Alangkah sangat indah kala rasa itu berkecamuk hebat didalam hati, kita larikan kepada Dia Dzat yang menciptakan rasa cinta. Sering-seringlah selalu tadabbur jika rasa itu datang. Minta kepada Allah agar bisa selamat dari fitnah jatuh cinta kepada lawan jenis. 

Banyak kisah dari shalafush shalih dalam meng-expresikan rasa cintanya. Jadi lah seolah-olah kita adalah peran utama yang memainkan kisah hidup yang suatu saat nanti akan di tiru oleh anak cucu dalam menjaga dan memelihara rasa cinta. Dengan menyajikan kisah yang dramatis nan indah.

Jadilah pecinta yang mempunyai sebuah do'a


Jika aku hendak mencintai seseorang
Pertemukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu

Jika aku ragu mencintai seseorang
Hilangkanlah sifat itu ketika aku yakin bahwa
dia bisa mendekatkanku pada-Mu

Jika aku gelisah mencintai seseorang
Hilangkanlah kegelisahan itu ketika aku tahu bahwa dia
bisa menuntunku menghilangkan keraguanku pada kebesaran-Mu

Jika aku rindu pada seseorang
Rindukanlah aku pada dia yang rindu akan cinta sejati-Mu
Agar kerinduanku pada-Mu semakin tak terbendung

Sebagaimana mereka yang bijak berucap:

"Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang bukanlah sesuatu
Dicintai orang yang sangat kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh sang pencipta adalah segalanya."

"Semoga kita temui cinta yang bisa menjaga, bukan cinta yang membawa petaka........" 

Posted By Kang Santri9:06:00 PM

Inilah 10 Permintaan Iblis Yang Di Kabulkan Allah

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Ini sebuah cerita renungan yang menurut saya wajib dibaca. Ceritanya Rasulallah sedang berbicara kepada iblis dan bertanya apa saja permintaan iblis yang sampai saat ini dikabulkan Allah SWT.

Ada 10 permintaan iblis yang dikabulkan Allah.
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
1. Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
2. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
3. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
4. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
5. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
6. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
7. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
8. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah swt berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
9. Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
10. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tersebut. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan. (Sumber)

Posted By Kang Santri7:39:00 PM

Wednesday, March 21, 2012

Doa Saat Mendapat Kesusahan dan Terjadi Perkara Penting

Filled under:



هذا دعاء عند الكرب ووقوع الؤمور المهماة

لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ العَظيمُ الْحَليمُ, لاَ اله الا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, 
لا اله الا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ, رَبُّ العَرْشِ الْكَرِيْمِ.

يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ, لا اله الا اللهُ الْكَرِيْمُ الْعَظِيْمُ, 
سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ أَسْتَغِيْثُ.
لا اله اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

هُوَاللهُ, اَللهُ رَبِّيْ لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْأً.

اللهمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ, فَلاَ تَكِلْنِيْ اِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ, 
وَاصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ, لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ.

أعوذُ بكلماتِ التامات مِنْ كُلِّ شَيْطَانِ وَّهَمَّاةِ وَمِنْ كُلِّ عَيْنِ الْأَمَّةِ.

 أعوذُ بِكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ 
وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنَ وَأَنْ يَخْضُرُوْنِ.


referensi: Adzkarun Nawawi


Posted By Kang Santri4:55:00 PM

Doa Melamar Wanita

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Doa ketika melihat wanita yang Ingin di lamar. Di ini baca 7 kali dengan melihat wajah wanita yang akan di lamar. Insya Allah dengan penuh keyakinan akan di terima.

أللهم يوسف بقلب حاليها وأناسها - جانتوعكو - محمد يوسف قلب بنور كوحها بدانة - كوكناسيه - برحمتك يا أرحم الراحمين


"Allohumma yuusufa biqolbi haaliyaha wa anaasiha - jantungku - muhammad yuusufa qolbi binuuri kuhihhaa badanatu - ku kinasih - birohmatika yaa arhamarrohimiin"



(dari pojok pesantren 'Pustaka Lirboyo')


Posted By Kang Santri3:39:00 PM