Saturday, August 25, 2012

Telah Ku Adukan Perkara Ini Pada Tuhan

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Telah ku adukan perkara ini pada Tuhanku
Tentang kesedihan
Tentang air mata
Juga tentang hati yang tidak sengaja telah ku sakiti

Aku sadar
Jika aku bukanlah kekasih halalmu
Yang pantas merayu hatimu

Namun meskipun begitu
Kau sudah tahu akan kasih sayang yang ada dalam diriku untukmu
Meski terkadang aku belum yakin jika kau juga mempunyai rasa yang seperti itu untukku

Sungguh
Aku teramat malu menyaksikan diri
Yang sudah memberimu gelar zahratus shofi
Tapi aku sendiri malah menyakiti hati sang bunga suci

Ijinkan aku mengirim butiran airmata ini...

Melalui cakrawala alam yang sering kau sapa
Melalui setiap keindahan yang kau rasa
Melalui cekungan merah kelopak mata
Melalui bait-bait doa yang sering ku baca

Aku masih ingin mengatakan jika,

HATIKU SEPERTI HATIMU

Meski tulisan kerap kali mengatakan kata pisah
Namun hati selalu meyanggah

Aku menyayangimu karena Tuhanku
Bukan aku menyayangimu karena nafsuku

Perkenankan aku mengobati kelukaan hatimu
Yang terjadi karena kebodohanku memahamimu

Posted By Kang Santri7:38:00 PM

Saturday, August 18, 2012

Setelah Gagal Membakar Qur'an Pendeta Ini Masuk Islam

Filled under: ,

Murtakibudz Dzunub - Koran harian “Tartim” yang beredar di Nigeria dan merupakan koran terbesar dengan oplah paling banyak menyebarkan berita yang tidak akan dilupakan oleh penduduk Nigeria. 

Koran yang terbit setiap hari Rabu tersebut, dalam editorialnya telah menggoncangkan salah satu kota besar di Nigeria, kota Kajoula. Dalam berita tersebut dipaparkan bahwa seorang pimpinan pendeta Nasrani dengan sangat mengejutkan melempar mushaf Al-Qur’an ke tanah di depan para hadirin yang datang dalam majelisnya. Tidak hanya itu, ia kemudian menuangkan bensin dan berusaha membakar mushaf tersebut.

Namun yang sangat mengherankan, mushaf tersebut sama sekali tidak terbakar dan api tidak sampai menyentuhnya. Bahkan, tangan pendeta tersebut yang justru terbakar oleh kobaran api. Peristiwa ini terjadi pada saat umat Nasrani sedang melaksanakan kebaktian di gereja.

Setelah kejadian ini, Pendeta Froos seketika langsung menyatakan keislamannya dan diikuti oleh pemimpin gereja Ya’kub Musa, kemudian diikuti oleh para pendeta dan misionaris di sana, sehingga jumlah mereka mencapai 200 misionaris. Setelah jangka waktu satu tahun berikutnya, pendeta Ya’kub Musa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen Organisasi Kependetaan di Kanjoula.

Di hari berikutnya, pemimpin redaksi koran “Ukazh”, Haji Ibrahim Sulaiman menulis berita tentang aktifitas Ya’kub Musa pasca mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen. la berdakwah menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok negeri Nigeria, Ibrahim Sulaiman juga menulis kisah-kisah Ya’kub Musa yag bisa dijadikan pelajaran bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Subhanallah...

Sumber: Kisah Pastur & Pendeta Yang Masuk Islam, Syaikh al-Husaini al-Muiddi, Penerbit al Kautsar, Hal.268-267




Posted By Kang Santri11:52:00 AM

Tuesday, August 14, 2012

Belajar Dari Mereka Yang Di Anggap Tidak Penting

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Entah apa yang ada dalam pikirannya, masa lalu sudah ia anggap sebagai taburan debu yang dibiarkannya terbang. Sedang masa depan tak pernah ia pikirkan, "karena yang hanya ia pikirkan adalah hari ini, untuk besok kita lihat saja nanti..".

Ia tidaklah sebijak para tokoh di zaman dahulu, ia bukanlah pembuat rangkaian kata-kata yang indah yang bisa menjadi motivasi bagi pembacanya, tapi ia hanyalah manusia biasa tapi sudah berhasil mengendalikan sebagian besar hawa nafsunya.

Juga, ia bukanlah seorang cendekiawan cerdas yang ucapannya banyak didengar orang, melainkan ia hanyalah manusia yang teramat sederhana, hingga dari kesederhanaannya itu bagi orang yang terbuka mata hatinya akan banyak belajar hikmah hidup darinya.

Bahkan, ia tidak pernah tahu "devinisi bahagia itu seperti apa?", karena yang ia tahu sifat syukur diatas semua sendi kehidupan adalah perasaan yang selalu ia pegang.

Wajahnya polos, hingga tak jarang orang menaruh iba dan menganggap ia adalah salah satu element yang tidak penting hadir di tengah-tengah masyarakat. Karena banyak yang menganggap "adanya sama halnya dengan ketiadaannya".


***

Sahabat, kita sering terjebak dalam bungkus formalitas. Kita sering lena mencari nasihat hingga ahirnya jenuh dan bosan, karena ternyata ratusan kata bijak yang sudah kita hafal tidak membawa dampak apa-apa. Kita terkung-kung oleh idealis dengan sesuatu yang akan kita pilih "karena kata orang: kita harus begini dan harus begitu..". Hingga kita melupakan mengambil nilai pelajaran dari setiap cangkul yang diayun oleh petani, tentang anak kecil yang berlari tergesa sambil membawa rantang nasi dan sebotol air putih.

Bukankah kita bisa melihat, bahwa tiap ayunan cangkul yang ia lakukan padanya menyimpan harapan yang besar yang akan selalu diikuti kekecewaan di tiap hasil akhir. Meski dengan nafas terengah dan jengkal kaki yang sempit, kita bisa melihat anak itu nampak khawatir jika orang tuanya kehausan dan kelaparan karena terus asyik dengan pekerjaannya menggarap sawah. Inilah wujud dari kasih sayang dalam balut kekhawatiran, karena ia yakin meski hanya satu jengkal saja ia memberlambat lajunya maka semakin lama pula orang tuanya merasakan haus dan lapar ditengah pekerjaan beratnya.

Adakalanya, kita mengambil pelajaran hidup yang sangatlah berharga dari mereka-mereka yang kita anggap sebelumnya tidak penting dan mungkin sudah biasa kita remehkan.


Semarang, 14/08/2012

Posted By Kang Santri4:46:00 PM

Cara Mensucikan Diri Setelah Zina (Kisah Sahabat Rasulullah)

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Suatu hari, Rasulullah sedang duduk di dalam masjid bersama para sahabat. Tiba-tiba datanglah seorang wanita yang kemudian masuk ke dalam masjid. Dengan ketakutan, wanita tersebut mengaku kepada Rasulullah bahwa dia telah berzina. Mendengar hal itu, memerahlah wajah Rasulullah SAW seperti hampir meneteskan darah. Kemudian beliau bersabda kepadanya, Pergilah, hingga engkau melahirkan anakmu.

Sembilan bulan berlalu, wanita itu akhirnya melahirkan. Dihari pertama nifasnya, dia datang kembali membawa anaknya, dan berkata kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, sucikanlah aku dari dosa zina
Rasulullah melihat kepada anak wanita tersebut, dan bersabda: Pulanglah, susuilah dia, maka jika engkau telah menyapihnya, kembalilah kepadaku.


Dengan sedih, wanita itu akhirnya kembali lagi kerumahnya.



Tiga tahun lebih berlalu, namun si wanita tetap tidak berubah pikiran. Dia datang kembali kepada Rasulullah untuk bertaubat. Dia berkata: Wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, maka sucikanlah aku!


Rasulullah SAW bersabda kembali kepada semua yang hadir disana, Siapa yang mengurusi anak ini, maka dia adalah temanku di surga


Sesaat kemudian beliau memerintahkan agar wanita tersebut dirajam. Setelah wanita tersebut meninggal, beliaupun menshalatinya.


Melihat hal tersebut, umar Bin Khatab merasa sangat heran sekali. Beliau berkata: Engkau menshalatinya wahai Nabi Allah, sungguh dia telah berzina!.


Rasulullah kembali bersabda: Sungguh dia telah bertaubat dengan satu taubat, yang seandainya taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan mencukupinya. Apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya untuk Allah? (HR. Ahmad)

Posted By Kang Santri10:21:00 AM

Monday, August 13, 2012

Yang di Rasakan Hati

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Yang di alami belum berhenti
Yang terjadi sangatlah berarti dalam diri
Masa lalu... padanya menyimpan hijab yang menuntut untuk segera di ungkap

Haruskah manis dan indahnya fatamorgana tentang cinta kembali meracuni hati?


Hijau daun sore telah menguning bersama menuanya waktu
Mengering
Terombang-ambing
Tersapu benturan benda halus yang tak serius


Yang dirasa
Membentuk peta kehidupan yang tak berskala
Hingga tak mampu diterjemah dalam bahasa tulis dan lisan


Yang dirayu juga yang merayu
Ibarat insan dungu tanpa induk semang
Melong-long tiada nada


Yang dirahasiakan hati
Berujung dilema jika sang permaisuri mengetahui


Yang ditakuti kini telah terjadi
Cerminan tentang pilihan ia atau tidak
Makin meraung garang dalam sarang
Hingga terkadang galau menjadi peranan utama dalam sandiwara hidup


Yang di ingini masih sebatas mimpi
Kelopak mata membengkak
Sampai cucuran air bah dari kelopak makin membuat hati tersendak

Dimana bisa kutemukan obat
Dari prahara hati yang tak bersahabat?
Biarlah bahagia dan sedih bersanding harmonis
Karena aku tak ingin lagi ada tangis

Di tulis di Al-Anwar Sarang - Rembang, 5 April 2005

Posted By Kang Santri5:04:00 PM

Thursday, August 9, 2012

Di Hakimi Waktu

Filled under:

Memahamimu ibarat menyusun bukit kabut

Kau begitu ringan dipelukan
Namun begitu mudah juga hatimu dicera-beraikan

Aku selalu dihakimi waktu 
Saat ku ucap pertama kali salam ta'aruf padamu

Aku mampu menerima kekuranganmu yang tujuh puluh
Dan aku bisa menerima kelebihanmu yang tiga puluh

Tapi
Mungkin itu dulu
Sebelum batas kesabaranku
Di hakimi oleh waktu

Aku yang terjajah oleh ego ku sendiri
Karena bertahan ingin memiliki

Sekarang
Ketukan palu ku, sudah menggambil keputusan

Ku ikhlaskan
Saat kau berkata "ingin pergi"

Ku relakan
Saat kau tulis kata "ku tak ingin bicara lagi"

Ku lapangkan
Jika perpisahan sudah menjadi suratan

Dan aku tidak akan menahanmu lagi

Posted By Kang Santri9:34:00 AM

Tuesday, August 7, 2012

Beberapa Faedah Dan Bahaya Nikah Bag.4

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Abdullah bin Amr ra. berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja wanita yang berwajah muram dihadapan suaminya, tidak ada lain kecuali Allah akan menghitamkan wajahnya dihari kiamat kelak, kecuali ia mahu bertaubat dan kembali taat kepada suaminya."

Abu Ubaidah bin Al-Jarrah berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang menyebabkan kemarahan suaminya, sedangkan dia itu dhalim (salah) atau marah terhadap suaminya, maka Allah ta'ala tidak akan menerima amal fardhunya atau amal sunahnya."

Abgullah bin Mas'ud ra. berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Allah swt. melaknati perempuan-perempuan yang mengulur-ngulur waktu. Ditanyakan, 'siapakah perempuan yang mengulur-ngulur waktu itu wahai Rasulullah?'. Beliau menjawab, 'ia adalah perempuan yang diajak suaminya tidur ditempat tidur, kemudian dia mengulur-ngulur waktu untuk tidur bersamanya dan sibuk dengan urusan lain, sehingga suami tertidur.'"

Abu Hurairah ra. berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Wanita-wanita manapun yang memandang suaminya dan dia tidak tersenyum, maka sesungguhnya dia tidak akan melihat surga selamanya, kecuali dia bertaubat dan menyadarinya hingga suaminya meridhainya."

Salman Al-Farisi ra. berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda: Wanita -wanita manapun menggunakan wangi-wangian dan berhias diri, kemudian keluar dari rumahnya, maka pasti dia keluar bersama murka Allah swt. dan kebencianNya, sehingga dia kembali kerumahnya."

Bilal bin Humamah ra. berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda: Wanita manapun yang melakukan shalat dan puasa tanpa seijin suaminya, maka pahala shalat dan puasa itu bagi suami dan baginya dosa."

Sahabat Bilal berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Wanita manapun menjadikan suaminya marah, maka Allah swt. tidak akan menerima shalat dan puasanya, kecuali dia bertaubat dan menyadari kesalahan dari dirinya".

Abu Darda' berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Wanita manapun membuka rahasia suaminya, maka kelak pada hari kiamat Allah swt. akan menghinakannya didepan para mahluk, demikian pula ketika didunia, sebelum di akhirat."

Abbas bin Abdul Muththalib ra. berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda: Saya diperlihatkan neraka, maka saya melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita. Hal yang demikian itu tidak akan terjadi kecuali mereka (wanita) banyak berdosa terhadap suami-suaminya."

Posted By Kang Santri9:08:00 PM

Tak Selembut Sangka Ku (Cerbung Bag. 3)

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - [Hingga tak jarang aku pun merasa, "apakah selama ini dia yang aku cari?". Saya mempunyai prinsip salah satunya, 'aku tidak akan mempermasalahkan apakah calon istriku nanti orang yang pandai ilmu agama atau tidak, aku tidak akan mempermasalahkan apakah calon istriku nanti  sudah mengenakan jilbab atau belum, aku hanya akan menilai dari hati dan sifatnya. Lembut, penuh kasih sayang kepada sesama, dan yang terpenting adalah bukan seorang wanita yang materealistis terhadap dunia karena itu adalah sifat yang paling tidak aku sukai dari seorang wanita.]

***

Setelah kami cukup lama kenal, ahirnya aku tahu betul siapa sebenarnya Diana. Saat itu ia masih sering tinggal di Jakarta dirumah orang tua angkatnya, karena sejak kecil ia diadopsi oleh keluarga kaya yang pernah kehilangan puteri tercintanya dan sebagai gantinya mereka mengangkat Diana [yang katanya wajahnya sangat mirip dengan puterinya yg sudah meninggal] sebagai anak. 

Seperti biasanya, malam itu Diana menghubungiku melalui handphone. Aku sempat dibuatnya kaget saat dia mengatakan,

"sebenarnya perasaan kamu ke aku tuh gimana?",

"maksudya apa Diana.." tanyaku yang sebenarnya sudah tahu arah pembicaraan Diana,

"kamu gimana sih... jadi cowok gak peka banget, aku tu suka ama kamu As'ad..",

Malam itu aku benar-benar dibuatnya mati kutu oleh Diana yang sudah terang-terangan mengungkapkan isi hatinya.

"maafkan aku Diana... aku belum bisa menjawab pertanyaanmu sekarang, kasih aku waktu ya".

***

Malam selanjutnya akupun shalat istikharah dan membaca beberapa ijazah wirid yang pernah diajarkan Ustadzku saat masih dipesantren. Hingga aku pun mendapati sebuah firasat untuk menerima cinta Diana.

[Dua minggu setelah Diana mengungkapkan isi hatinya]

"Assalamu'alaikum Diana...",

"Wa'alaikumussalam... gimana kabarnya? lama kamu gak hubungin aku",

"Alhamdulillah baik, semoga kamu juga ya... emmm tawaran kamu masih berlaku gak?",

"tawaran apa..?" tanyanya,

"masih bisakah aku membalas cintamu?",

"apaaa..!?" terdengar suaranya rada kegirangan,

"Diana... aku juga suka ama kamu..".

***

Hubungan kami lalaui secara jarak jauh antara kota Semarang dan Jakarta, banyak ujian yang kami alami terutama setelah kedua orang tua angkatnya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Terjadi konflik antara dirinya dengan keluarga angkatnya. Karena sebelum orang tua angkatnya meninggal mereka sudah mewasiatkan rumah, usahanya dan juga beberapa saham mereka pada Diana dan mereka pun sudah menunjuk pengacara untuk mengurus hak kepemilikan.

Namun ada salah satu tantenya yang tidak menyetujui sepenuhnya, Diana diperbolehkan memiliki semua harta yang sudah diwasiatkan atas namanya dengan satu syarat, bahwa ia harus tetap tinggal dijakarta dan tidak boleh kembali ke orang tua kandungnya di Semarang.

Dengan adanya masalah ini, hubungan kami pun diuji. Terutama bagi Diana, apakah dia akan tetap tinggal di Jakarta atau masih melanjutkan hubungan denganku.

Setelah melalui proses yang lama, ahirnya Diana mengambil keputusan yang sangat mengagetkanku. Ternyata dia memilih kembali ke kedua orang tuanya dan melanjutkan hubungan denganku. Sementara dia tidak mahu ambil pusing dengan yang di Jakarta, semua harta dari kedua orang tua angkatnya ia berikan kepada panti asuhan dan tidak mengambil bagian sepeserpun.

bersambung.....
___________


Posted By Kang Santri8:29:00 PM

Thursday, August 2, 2012

Saat Keinginan Tak Sesuai Harapan

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Saya terkesan dengan salah satu perjalanan hidup seorang sahabat, saat ia lahir kedunia Allah memberinya fisik yang tidak sempurna di salah satu bagian tangan kirinya.

Seiring berputarnya masa, ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang hidupnya banyak didedikasikan mengajar anak-anak membaca qur'an dan ilmu-ilmu agama lainnya. Saya melihat dia sangat menikmati masa-masa itu. 

Hingga terjadilah sesuatu yang sangat tidak dia inginkan dan sempat frustasi dengan masalah yang menderanya. Waktu itu, ia harus dihadapkan pada kenyataan dimana tempat yang bisa dia gunakan mengajar anak-anak santri diperselisihkan oleh para tokoh masyarakat yang menginginkan terjadinya sususan kepengurusan di Madrasah yang sudah ia rintis dari nol bersama para sahabatnya.

Dengan mencoba berlapang dada, ahirnya ia dan sahabatnya menuruti keinginan sebagian tokoh masyarakat menyerahkan kepengurusan Madrasah kepada pihak yang telah dipilih.

***

Saat itu, ia datang padaku mengutarakan maksudnya yang ingin segera menikah. Hingga akhirnya saya pun gagal menemukan perempuan yang mahu menikah dengannya. Ya.. mungkin karena cacat fisiknya hingga dia sulit mendapatkan jodoh. Saat itu dia sudah ditinggal wafat oleh kedua orang tuanya, sedang yang dijadikannya tumpuan hanyalah para saudara kandungnya yang diharapkannya tahu akan keinginan hatinya untuk segera menikah.

"Masya Allah.." aku sempat heran dengan keluarganya, seolah mereka malu untuk mencarikannya jodoh karena fisiknya yang tidak sempurna. Sampai ada yang bilang "apa ada yang mahu sama dia..?".

Namun Alhamdulillah, selang beberapa tahun, dia dipertemukan oleh Allah kepada seorang wanita yang bersedia menerimananya apa adanya.

Setelah melalui proses yang amat rumit, ahirnya proses pernikahanpun berjalan dengan tanpa kendala yang berarti.

Mungkin sahabat saya ini membayangkan, setelah dia menikah kehidupannya lebih tentram dan bahagia. Tapi yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan keinginan yang selama ini ia harapkan.

***

Hubungan dengan para saudaranya yang sebelum menikah bisa dikatakan baik-baik saja berubah menjadi pertikaian (pertikaian itu pun masih berlangsung sampai saat tulisan ini saya buat).

Harta warisan adalah ujung permasalahannya. Sebenarnya sebelum kedua orang tuanya meninggal, sudah diberi bagian-bagian tersendiri, namun sayangnya ada satu saudaranya yang memutar balikkan fakta, karena dia (saudaranya) ingin menguasai sebagian harta yang sudah menjadi haknya (sahabat saya).

Saat ini, saya masih menyaksikan kedukaan yang begitu mendalam. karena tergambar jelas dari raut mukanya, dia tidak mempunyai pekerjaan tetap yang bisa menopang rumah tangganya, sementara sang isteri sering sakit-sakitan oleh penyakitnya. Hingga diapun masih menitipkan isterinya pada orangtua kandungnya, karena ia tidak mampu membiayai pengobatan sang isteri.

Seperti yang dia sering katakan, dia sering menjerit dan menangis tiap malam. Dalam keadaan tidak berdaya ia malah dijauhi dan difitnah oleh saudaranya yang ingin merebut satu-satunya warisan yang ia miliki (sepetak tanah dan bangunan rumah sederhana yang berdiri diatasnya), padahal sebenarnya saudaranya itu bisa dikatakan orang yang hidup sangat berkecukupan.

Saya hanya bisa mengatakan, "kang.. njenengan yang sabar ya, inilah cara Allah untuk mengangkat tinggi derajatmu...".

***

Saat keinginan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yakinlah bahwa Allah masih menyimpan anugerah yang akan diberikan sambil menunggu waktu yang benar-benar tapat untuk Allah memberikannya pada kita.

Kadang kita sering merasa bahwa hidup ini tidak adil, dan seolah kita tidak diperdulikan oleh Tuhan. Maka yakinlah bahwa perasaan seperti itu merupakan salah satu tipudaya Setan.

Semoga, Allah senantiasa menganugerahkan sifat sabar kepada saya, dia dan anda semua.... Amiin.

Posted By Kang Santri8:51:00 PM

Wednesday, August 1, 2012

Beberapa Faedah Dan Bahaya Nikah Bag.3

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Diceritakan, bahwasanya ada seorang laki-laki menghadap kepada para sahabat Rasulullah, ia menanyakan kepada mereka perihal yang terjadi atas isterinya. Maka berkatalah salah seorang diantara sahabat dan menanggapi pengaduan tersebut dengan memberikan penjelasan yang ia dengar dari Nabi. Lalu, (selang beberapa saat) sahabat mengirimkan keterangan-keterangan yang didapatinya dari Nabi saw. kepada isteri lelaki tersebut bersama Khudzaifah bin Al-Yaman ra.

Abu Bakar ra. berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jika saya memerintahkan agar seseorang bersujud kepada orang lain, maka niscaya saya perintahkan (seorang) perempuan (isteri) untuk bersujud kepada suaminya."

Umar ra. telah berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Perempuan (isteri) manapun yang mengeraskan suaranya yang melebihi atas suara suaminya, maka setiap sesuatu yang (terkena) terkena sinar matahari akan melaknat kepadanya, kecuali ia mahu bertaubat dan kembali dengan baik."

Utsman bin Affan ra. berkata, "Aku telah mendengar Nabi Muhammad saw. bersabda: Seandainya seorang perempuan memiliki dunia ini seluruhnya, lalu ia nafkahkan kepada suaminya, kemudian ia mengumpat suaminya karena nafkah tersebut, kecuali Allah telah melebur amalnya dan akan digiring bersama Fir'aun."

Ali bin Abi Thalib ra. berkata, "Saya telah mendengar Nabi saw. bersabda: Seandainya seorang perempuan memasak kedua payudaranya, lalu keduanya diberikan kepada suaminya, maka yang demikian itu masih belum bisa menyempurnakan haknya sebagai isteri."

Muawiyah bin ABu Sufyan ra. berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Perempuan mana yang mengambil harta suaminya, maka tidak ada kecuali baginya dosa tujuh orang pencuri."

Abdullah bin Abbas ra. berkata, "Saya telah mendengar Nabi Muhammad saw. bersabda: Perempuan manaun yang memiliki harta, lali suaminya meminta harta itu dan dia menolaknya, maka Allah akan menolaknya kelak di hari kiamat apa yang ada pada suaminya."

Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, "Perempuan manapun yang berhianat kepada suaminya dirumahnya atau tidak setia didalam tempat tidur suaminya, maka tidak ada lain kecuali Allah ta'ala akan memasukkan tujuh puluh ribu ekor ular dan kala jengkin didalam kuburnya yang akan menyengatnya hingga pada hari kiamat."

Amr bin 'Ash ra. berkata, "Perempuan manapun yang berhianat kepada suaminya (tidak setia) didalam tempat tidur suaminya, maka tidak ada lain kecuali Allah akan memasukkannya kedalam neraka dan dari mulutnya akan keluar nanah, darah dan nanah yang membusuk."

Anas ra. berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Perempuan manapun yang berdiri bersama selain suaminya, sedangkan orang lain itu bukan mahramnya, maka tidak lain kecuali Allah ta'ala akan memberdirikannya ditepi neraka jahannam dan setiap kalimat yang diucapkan akan ditulis baginya seribu keburukan."

Abdullah bin Umar ra. berkata, "Aku telah mendengar Nabi Muhammad saw. bersabda: Perempuan  manapun yang keluar rumah suaminya (tanpa ijin),  maka niscaya setiap benda yang basah dan kering melaknatinya."

Thalhah bin Abdullah ra. berkata, "Aku telah mendengar Nabi saw. telah bersabda: Perempuan manapun yang berkata kepada suaminya, 'sama sekali aku tidak memperoleh kebaikan darimu", maka tidak ada lain kecuali Allah akan memutus RahmatNya dari padanya."

Zubair bin Al-'Awwam ra. berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Wanita manapun yang terus-menerus menyakitkan hati suaminya, sehingga ia menolaknya, maka tetalah siksaan Allah swt. padanya."

Sa'ad bin Abi Waqash ra. berkata, "Rasulullah saw. bersabda: Perempuan mana saja yang meminta kepada suaminya sesuatu dan dia mengetahui, bahwa suaminya tidak bisa memberikannya, maka tidak ada lain kecuali Allah ta'ala kelak di hari kiamat akan menimpakan siksa yang lama."

(Baca juga artikel sebelumnya)



Posted By Kang Santri10:06:00 AM