Sunday, April 29, 2012

Teriakan Sampah

Filled under: ,


 Teriakannya bak sampah...

Congkak amis kemunafikan sudah mendarah daging disetiap nadi kehidupan
Berderet mata-mata liar tanpa komando siap meremuk 
mereka yang tercabik mencari makna keadilan

Tinta nurani kian kosong
Mata hati buta 
Kepedulian seolah menjadi gurauan konyol
Dalam balutan darah janji-janji busuk

Pengharapan mereka yang lemah
Hanya diberi bualan teriakan janji sampah
Entah sampai kapan para penguasa gerah
Oleh sikap mereka yang merasa sok gagah
Melindungi kaum-kaum lemah

Jangan sedetikpun terlepas dari dzikir
Meminta terbebas dari mereka yang kikir


Posted By Kang Santri9:00:00 PM

Saturday, April 28, 2012

Prahara Suara Ayumu

Filled under: ,

Kembali akal dan nafsuku berkelahi
Kala suara indah itu melenakan hati

Ya Allah.....
Sungguh indah nian suara mahlukMu itu

Tak bisa ku pungkiri kalau hatiku terpikat hebat 
Mendengar alun sajak sendu yang begitu hangat

Seolah bisa ku lihat diriku beridiri tanpa pijakan
Terbuai angan yang ingin menyentuh rembulan

Fitnah kah ini?
Tipudaya kah ini?
Karena suaramu begitu ayu buat ku

Astaghfirullah...
Tolong Engkau selamatkan dari prahara ini 

Mungkin ini yang dimaksud bahwa suara itu juga termasuk aurat
Hingga tergerus angan saat syair rohani berubah menjadi hayalan pekat

Masih mendayu terus suara merdu itu
Dalam suasana tabuh qalbu

Ingin ku tinggalkan namun nafsu berbisik 

"jangan sayang"

Ingin terus ku ikuti nuansa ini hingga ku dengar  hati berbisik 

"kamu haruslah hati-hati"


By. ranting_patah





Posted By Kang Santri4:35:00 PM

Mutiara Keimanan

Filled under: ,

Rasulullah Saw. bersabda:

Sepuluh macam orang dari ummatku mereka telah kafir namun merasa dirinya muslim. Ialah pembunuh muslim tanpa alasan. Ahli sihir, sebagaimana dikecam Al-Qur’an. Suami yang tak curiga terhadap istrinya. Orang yang enggan mengeluarkan zakat harta bendanya. Peminum minuman yang memabukkan. Orang yang telah wajib haji namun belum juga melaksanakannya. Penyebar fitnah dengan segala kebohongan. Penjual senjata pada pengacau keamanan. Menyetubuhi istri pada anusnya. Dan menikahi perempuan yang jelas
mahramnya.


Abu Bakar r.a. mengatakan:

Apabila seseorang telah dianugrahi sepuluh anugrah dari Ilahi sungguh ia telah dilindungi dari malapetaka yang menyelimuti. Dan termasuk hamba yang dekat dengan Ilahi serta memperoleh penghargaan “orang suci”,

Pertama, kejujuran abadi disertai ketulusan hati
Kedua, kesabaran sempurna disertai rasa syukur sepanjang masa
Ketiga, kondisi fakir disertai sikap zuhud yang selalu hadir
Keempat, tafakur tentang makhluk disertai lapar yang mengetuk
Kelima, kegelisahan jiwa disertai ketakwaan pada Sang Esa
Keenam, kesungguhan hati disertai sifat rendah hati
Ketujuh, ramah tamah disertai sayang dan penuh kasih
Kedelapan, cinta sejati disertai upaya mawas diri
Kesembilan, ilmu manfaat disertai kemauan untuk berbuat
Kesepuluh, iman yang teguh disertai akal yang kukuh


Umar bin Khaththab r.a. mengatakan:

Akal akan binasa, tanpa usaha menjauhi dosa
Pekerjaan akan sia-sia tanpa didasari ilmu yang berguna
Kekuasaan akan sirna bila keadilan tidak tercipta
Jabatan tiada gunanyatanpa pekerti yang mulia
Kebahagiaan tiada artinya tanpa adanya hati yang rela
Kekayaan akan binasa apabila tak pernah diderma
Kefakiran akan nestapa tanpa adanya jiwa lapang dada
Kejayaan takkan tercipta tanpa rendah diri hati sang penguasa.
Perjuangan takkan lama tanpa upaya terus membina
Dan keuntungan tak akan seberapa tanpa didukung iman dan takwa

Utsman bin Affan r.a. berkata:

Sungguh sia-sia Orang alim yang tidak dimanfaatkan Ilmu yang tidak disosialisasikan Pemikiran benar yang dikesampingkan Pedang yang tidak dipergunakan Dan umur panjang yang disia-
siakan


Ali bin Abi Thalib r.a. berkata:

Sebaik-baik warisan adalah ilmu yang berguna
Sebaik-baik tindakan adalah akhlak yang mulia
Sebaik-baik bekal adalah takwa
Sebaik-baik dagangan adalah taat beragama
Sebaik-baik sahabat adalah perilaku utama
Sebaik-baik pendamping adalah sikap bijaksana
Sebaik-baik kekayaan adalah jiwa lapang dada
Sebaik-baik pertolongan adalah petunjuk yang sebenarnya
Dan sebaik-baik guru adalah kematian yang akan tiba



Posted By Kang Santri11:11:00 AM

Thursday, April 26, 2012

Mengarahkan Pola Pikir Remaja

Murtakibudz Dzunub - Sejak peradaban ahlak manusia ditata oleh syari’at Rasulullah, saat ini bisa dibilang kita hidup dizaman terburuk setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam”. Hidup dizaman akhir yang  dimanjakan dengan kemolekan duniawi yang kian mempesona, kemaksiatan semakin mudah di akses hingga yang menjadi korban pertama adalah mereka generasi kita yang baru mencicipi usia aqil-baligh (remaja).

Rasa keingin tahuan yang tidak terbendung dan mencoba akan hal-hal yang baru, menjadi  pintu masuk kerusakan akhlaq. Ironis memang, di usia yang seharusnya begitu brilian untuk diterapkan tentang keutamaan ahlak dan juga falsafah hidup, banyak yang tergadai oleh arus pergaulan yang kemungkinan mereka sendiri kurang memahami dampak dari pergaulan yang sudah keluar dari koridor yang islami. Hingga tak jarang kita menjumpai berbagai kasus tentang kenakalan remaja, mulai mengenal dunia alcohol, Sex pra-nikah  dan lain sebagainya.

Kalau kita mau sedikit menganalisa, dimana letak kesalahan pendidikan mereka? Secara pengajaran formal mungkin tidak ada yang salah dalam hal ini, karena secara teori asupan ilmu yang mereka dapat tidaklah sedikit. Tapi satu hal yang sering terabaikan yakni pendidikan emosional secara individual. Karena pembentukan karakter akan terpatri kuat oleh metode ini.

Sebagai gambaran ringan, penulis pernah men-survei beberapa remaja  yang masih duduk  di bangku Madrasah Tsanawiyyah ternyata sebagian besar dari mereka tidak memahami untuk apa sebenarnya ilmu yang sedang mereka pelajari.  Kemudian menjadi tugas siapa untuk menerapkan metode pendidikan emosional secara individual? Jawabannya adalah kita (siapa saja)  yang merasa terpanggil melihat keprihatinan moral.

Mengenali beberapa pola pikir remaja
  1. Ingin diakui dan suka  mencari perhatian Hal ini karena mereka mulai memasuki masa-masa pubertas, dimana mereka selalu ingin terkesan menonjol  dilingkungannya.
  2. Suka berargumentasi Hingga ada seorang psikolog yang mengatakan “remaja adalah usia yang susah untuk diajak berkomunikasi.”
  3. Belum bisa membuat keputusan ketika mereka dihadapkan pada satu konflik dengan sebayanya, mereka cenderung bingung untuk mengambil keputusan. Hingga larinya kepada seseorang yang paling dekat dengannya.
  4. Mulai berfikir idealisme Hal ini sering menjadi kekuatan mereka untuk menentang sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan, karena jiwanya masih labil. Kebanyakan remaja berfikir, apa yang orang lain pikir  sama dengan apa yang dipikirkannya. Dari pola pikir ini akan membawa mereka pada pemikiran untuk memaksakan kehendak.
Setelah kita mengetahui  beberapa pola pikir  yang ada pada remaja, mari kita kondisikan dengan kenyataan yang ada.  Bahwa sebenarnya mereka membutuhkan pendekatan secara komunikasi yang variatif, seperti mengajak bicara dari hati ke hati,  mendengar keluhannya, dan membaca bahasa tubuh yang tidak mampu mereka katakana secara langsung keada kita. Kita bisa memberinya dorongan bahwa semua karakteristik yang dimiliki mereka merupakan hal yang istimewa. Sehingga kita yang berada disekitar mereka benar-benar bisa mengarahkan cara berfikir mereka sesuai ahlakul karimah yang sudah diajarkan Rasulullah.

Bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi pada generasi muslim kita kalau pola pikir mereka tidak pernah tersentuh dan mendapatkan pengarahan. Yang ada mereka akan larut dalam dunia imajinasi era globalisasi zaman yang kian memprihatinkan. [tanbihun.com ]

Posted By Kang Santri12:59:00 PM

Wednesday, April 25, 2012

Kehidupan Di Surga

Filled under: ,

Murtakibudz Dzunub - Dalam artikel sebelumnya telah di tulis tentang bagaimana kehidupan dineraka. Maka sekarang kami lanjutkan artikel tentang kehidupan di surga. Berdasarkan petunjuk Al-qur'an dan Hadits bahwa didalam syurga terdapat bermacam-macam keadaan antara lain:

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'd : 35)


- Perkebunan yang tanaman atau pohon-pohonnya antara lain berupa pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, pohon kurma dan delima yang banyak sekali buahnya dan dekat-dekat serta tidak dilarang memetiknya.

- Gedung-gedung atau istana dan rumah yang bahan-bahan bangunannya terbuat dari emas, perak, mutiara, permata, yakut dan marjan.

> Dipan-dipan dan tempat tidur yang tinggi-tinggi berderet dengan dilengkapi kasur-kasur yang tebal dan empuk, bantal-bantal dan permadani yang dari padanya bertahtakan emas.

> Gelas-gelas, kendi-kendi, piring dan lain sebagainya terbuat dari emas dan perak untuk tempat segala  macam makanan dan minuman ahli surga.

> Didalamnya tidak ada perkataan yang sia-sia, kotor, keji, menimbulkan dosa, sesat, lagi pula tak pernah terdengar omong kosong.

> Terdapat bidadari-bidadari yang cantik jelita, bulat matanya, berkulit putih bersih yang sama sekali belum pernah tersentuh siapapun.

> Juga sungai-sungai yang mengalir terus menerus, mata airnya antara lain  berupa air yang sangat jernih, air susu, madu, khamr yang melezatkan bagi peminumnya.

> Terdapat pula sebuah pasar yang dikunjungi penghuninya setiap hari jum'at.

> Terdapat sebuah pohon ajaib, yang naungannya andai kata ditempuh orang yang berkendaraan kuda aling cepat tak akan habis seratus tahun, sebagai naungan ahli surga.

> Wajah-wajah ahli surga nampak bersinar dan bercahaya bagaikan bulan di malam purnamadan bagaikan pancaran bintang-bintang dilangit terang.

> Mereka dikenakan pakaian-pakaian yang bahannya dari sutera halus yang tebal dan berwarna hijau.

> Mereka serba dilengkape perhiasan-perhiasan berupa gelang emas dan mutiara.

> Juga disediakan segala macam makanan yang diinginkan berupa buah-buahan ataupun daging-daging yang diinginkan.

> Mereka bebas meminum minuman yang sangat lezat rasanya. Berupa air yang tidak pernah berubah bau dan rasanya, air susu yang lebih manis dan lebih putih, madu yang disaring, air yang dicampur dengan air kafuur, minuman yang campurannya dari jahe, air salsabil, khamr yang tidak memabukkan, air tasnim.

> Tak ketinggalan mereka memperoleh makanan dan minuman dengan pelayanan dari pelayan-pelayan surga.

> Mereka beristerikan bidadari dan bersuamikan wildan (bidadara) yang penuh kasih sayang dan setia.

> Mereka memperoleh penghormatan dari Allah dan para malaikat.

> Mereka senantiasa memperoleh rizki dan kesejahteraan yang melimpah tiada putus-putus.

> Kebahagiaan, kemuliaan, keselamatan dan kenikmatan benar-benar mereka rasakan.

> Mereka sedikitpun tak pernah merasa takut dan hawatir.

> Hati mereka menjadi satu, mereka bersaudara serta tak pernah merasa dendam dan iri.

> Hati mereka dalam keadaan tenang dan tenteram tak pernah bersengketa, tak perrnah berselisih apalagi bertengkar.

> Mereka juga makan dan minum tapi mereka tak pernah buang kotoran, tak pernah buang air seni, tak pernah meludah, tak pernah kentut dan sama sekali tidak pernah terserang penyakit.

> Mereka dapat melihat orang yang berada ditingkat atas mereka.

> Sisir mereka dari emas.

> Bau peluh mereka seperti minyak kasturi.

> Ukup-ukupan mereka dari kayu gahru yang sangat harum.

> Alnagkah paling nikmatnya mereka dapat melihat Dzat Allah swt. dan inilah merupakan puncak dari segala kenikmatan di surga.

> Demikian itu mereka terus-menerus kekal abadi untuk selama-lamanya yakni mereka tidak akan pernah mati dan tak akan kehabisan waktu.

Gambaran yang tepat keadaan surga ini seperti yang disabdakan Rasulullah:

ما لا عين رأت ولا اذن سمعت ولا خطر في قلب بشر - رواه مسلم

"surga itu ialah, tidak mata melihat dan tidak telinga mendengar dan tidak pula khotir-khotir yang terasa dalam hati seseorang". (HR. Muslim)

Posted By Kang Santri12:14:00 PM

Tuesday, April 24, 2012

Syair Duka

Filled under: ,


Syairku berduka...

Ku harap Engkau restuiku mengelus dan mencumbu derita
Sobek saja kemalangan ini menjadi kepingan luka
Supaya masa lalu dan masa depan terasa tiada

Aku menangis pilu dengan keadaan ini 
Hingga rasanya sedu-sedanku makin mencincang hati

Oh... aku tidak pernah tahu karena jika ku tanyakan aku malu
Aku malu pada Tuhan kalau ini ku anggap kedukaan karena sifatNya yang Maha Penyayang
Aku malu pada Tuhan yang Maha Kaya atas derita kemiskinan sang hati

Aku hanya bisa menghibur diri dengan mengajak berbincang hati
Biarlah aku larut dalam tangis sedih yang kian berkepanjangan
Aku akan belajar ikhlas menunggu sampai luka jiwaku terobati sendiri
Sembari bercumbu dengan letupan jantung yang semakin keras beralun

Andai ada yang tanya

Sakitkah....?
Periihkah...?
Pedihkah...?


Maka haya satu  kata jawabanku

Iya....!!!


Posted By Kang Santri4:19:00 PM

Monday, April 23, 2012

Tolong Jaga Dia (Fenomena Dunia Maya)

Murtakibudz Dzunub - Aku tidak tahu rahasia apa yang Tuhan simpan. Ia mempertemukan jalinan dengan caranya yang tidak biasa. Hanya hasrat yang kadang tersirat di dinding hati untuk memiliki cantiknya mutiara hati, karena bagiku mendapat bongkahan batu yang bersedia ku simpan dan ku tanam saja sudah cukup. Karena sudah menjadi tugasku untuk memolesnya menjadi batu akiq nan cantik yang bisa mempesonakan hati.

Aku mendapati adanya ikatan hati yang tak terlihat setelah mengenalnya, meski aku tidak peduli andai ia tidak merasakan hal yang seperti itu. Terkadang aku hanya menganggap "mungkin ini hanyalah sekedar fenomena dunia maya yang dengan sendirinya nanti akan hilang sendiri", hingga tiba masanya ku tahu isi hatinya pun begitu ia tahu isi hatiku.

Melaui ini, ingin ku sampaikan. 

Kaulah salah satu mutiara itu
Mesti mustahil ku pandang namun bisa kurasakan aura kemuliaamu

Kita sama-sama tahu
Susah payah rasanya pemahat batu sepertiku bisa menyentuh hatimu

Hanya salam ketulusan yang ingin ku sampaikan
Karena aku bukanlah yusuf yang bisa memejamkan pandangan dari suar kecantikan

Andai Tuhan ijinkan
Ingin ku lipat hamparan bumi supaya ragamu kian dekat

Hingga aku tersadar bahwa mimpiku hanyalah ketololan yang semu
Untuk bisa berjumpa denganmu

Ku biarkan jiwa terbang ke bukit tertinggi
Dengan hajat hati yang ku ingini

"Wahai engkau (ikhwan), yang sudah ditakdirkan menjadi pendamping hidupnya, tolong jaga dia, jangan pernah kau sakiti dia. Karena sudah ku titipkan separuh hatiku dalam kenangan sewaktu mengenalnyanya. Biarlah senyum kebahagiannya bersamamu terlebur didalam maya ku." 


#disarikan dari curahan hati seorang ikhwan


Posted By Kang Santri8:44:00 PM

Beberapa Faedah Dan Bahaya Nikah Bag.2

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada hari dimana seseorang hamba berpagi-pagi dalam hari itu, selain ada dua malaikat yang turun. Maka yang satu berdoa: 'Wahai Allah, Berilah ganti kepada oeang yang sudah mengeluarkan nafkahnya.' Dan malaikat yang lain berdoa: 'Wahai Allah, berilah ganti kerusakan pada orang yang mengekang nafkahnya.'"

Rasulullah saw. bersabda, "barang siapa yang memberi nafkah dua orang atau tiga orang perempuan dan dua orang saudara perempuan atau tiga sehingga antara ia didalamnya surga seperti ini, [beliau mengisarahkan dengan jari-jari beliau, yaitu jari telunjuk danjari didekatnya -jari tengah - dan ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berjuang untuk membela agama Allah dalam keadaan puasa sementara beribadah."

Seorang perempuan bertanya, "Jika perempuan itu hanya satu apakah juga sama wahai Rasulullah?". Beliau menjawab, "Ya, walaupun hanya seorang anak perempuan".

Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya pertolongan Allah ta'ala itu datang dari Allah ta'ala. Menurut kadar biaya nafkah yang dibutuhkan. Sesungguhnya sabar itu dari Allah menurut dari kadar bala' yang turun. Dan sesuatu yang ditaruh diatas timbangan (amal) hanya (Allah) pada hari kiamat, adalah nafkah seseorang kepada keluarganya."

Nabi saw. bersabda, "Apabila seorang hamba sudah banyak berbuat dosa, maka Allah akan mengujinya dengan kesulitan memberi nafkah keluarganya, supaya Allah memberi ampunan atas dosa-dosa itu kepadanya."

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah suka terhadap hamba yang menjaga keluarganya."

Dan Nabi saw, juga bersabda, "Barang siapa semalaman dalam keadaan kesulitan mencari keperluan hidup anak-anaknya, maka semalaman juga ia memperoleh ampunan dari Allah."

Nabi saw. bersabda, "Barang siapa mencari harta dunia dengan jalan halal (tapi dengan tujuan) untuk menumpuk-numuk harta, unggul-unggulan, dan pamer, maka kelak dihari kiamat ia akan berjumpa dengan Allah swt. dan Dia murka kepadanya."

Dari Anas ra. ia berkata, "Wahai Rasulullah,  apakah duduk-duduk (santai-santai) bersama keluarga itu lebih utama ataukah duduk-duduk dimasjid?", Beliau bersabda, "Duduk-duduk (santai-santai dan berbincang-bincang) bersama keluarga itu lebih aku sukai dari pada i'tikaf didalam masjid ini." Anas bertanya lagi, "Ya Rasulallah, apakah memberi nafkah keluarga itu lebih engkau sukai dari pada memberi nafkah untuk  membela agama Allah?". Beliau menjawab, "Satu keping dirham yang dinafkahkan orang kepada keluarganya itu lebih disukai dari pada seribu keping yang dinafkahkan untuk membela agama Allah."

Posted By Kang Santri9:23:00 AM

Saturday, April 21, 2012

Keteguhan Iman Muslimah Kecil (Kisah Nyata)

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak buruk pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.

Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.

Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang berpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma'ruf dan senantiasa menjaga hijabnya.

Permulaan dakwahnya kepada agama Allah adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.

Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nashrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata:

"Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!"

Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: "Mama aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam." Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.

Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.

Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik.

Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?

Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: "Sakit ringan di kakiku."

Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: "Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah." Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.

Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.

Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata "Alhamdulillah... alhamdulillah... alhamdulillah." Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: "Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku."Diapun bertahmid memuji Allah dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!

Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjemah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!

Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: "Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku."

Kami (aku, suami dan Afnan) pergi untuk pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: "Apakah engkau seorang muslimah?" Dia menjawab: "Tidak."Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan.

Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.

Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya,karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan mematikannya akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orangtuanya.

Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: "Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?" Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: "Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna. " Temanku tersebut berkata: "Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan, Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati."

Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!

Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan disisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.

Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!

Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mangabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku. Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.

Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang.

Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum.

Dia berkata: "Ummi kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat."

Ku katakan: "(Mimpi) yang baik Insya Allah. "

Dia berkata: "Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi."

Aku pun bertanya kepadanya: "Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut."

Dia menjawab: "Aku menyangka, bahwasanya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku."

Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.

Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring diatas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: "Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu." Maka diapun menciumku.

Kemudian dia berkata: "Aku ingin mencium pipimu yang kedua ." Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: "Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallah."Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: "Asyhadu allaa ilaaha illallaah." Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: "Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah." Dan keluarlah rohnya.

Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kesturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, kelurgaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillah rabbil 'aalamin.
 
Search: Kumpulan Kisah Hikmah


Posted By Kang Santri1:20:00 PM

Tuesday, April 17, 2012

Makna Sebuah Kecerdasan dan Kebijaksanaan

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Menjadi cerdas, tidak berarti mengetahui segala jawaban. Terkadang, jawaban paling cerdas yang anda dapat katakan adalah "Saya tidak tahu". Diperlukan rasa percaya diri dan kecerdasan extra untuk mengakui ketidaktahuan anda. Dan saat anda melakukannya, anda sedang dalam proses mempelajari jawaban sesungguhnya.

Seringkali. karena alasan kebanggaan dan mencegah rasa tidak aman, kita mengatakan tahu, padahal kita tidak tahu. Lewat cara ini, kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar lebih lanjut. Percayalah, tidak ada salahnya anda tidak mengetahui suatu hal.

Bagian penting dari kebijaksanaan adalah mengetahui batas pengetahuan anda. Mengetahui apa yang anda tahu dan apa yang anda tidak tahu. Orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang tahu dan mengerti, bahwa tak semua pertanyaan dapat ia jawab. Orang yang benar-benar cerdas, adalah orang yang mau bertanya, mau belajar, mau bertumbuh.Gunakan pengetahuan yang anda miliki, dan miliki pengetahuan yang anda perlukan. Itu adalah jalan terbaik yang dapat anda tempuh.

Note: Sebuah kecerdasaan akan nampak begitu anggun bila kita balut dengan kebijaksanaan. Karena kecerdasaan sejatinya bukanlah hanya sekedar kepintaran otak yang briliant, melainkan sebuah reaksi dari sikap yang santun dan menghormati diri sendiri akan nilai sebuah kebijakan yang diucap ataupun dilakukan.

Judul Asli: "Saya Tidak Tahu"

Posted By Kang Santri4:55:00 PM

Thursday, April 12, 2012

Rasa Kesederhanaan Tidak Menuntut Kesempurnaan

Filled under: ,

Murtakibudz Dzunub - Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. 

Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki tiga anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengenal pribadi mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani,

”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,

”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,

”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”

Lalu menikahlah si Lelaki dengan anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. Dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. 

Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya, 

“Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”

Petani menjawab, 

”Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

Jadi hiduplah sebagaimana mestinya, bahwa tiada manusia yang sempurna. Jalanilah hidup dengan kesederhanaan dan apa adanya sesuai yang telah Allah takdirkan. Kesempurnaan hanya bisa dirasa oleh hati karena lapangnya rasa penerimaan. 

Semoga bermanfaat.

Posted By Kang Santri7:57:00 PM

Wednesday, April 11, 2012

Perjalanan Spiritual Anak Amerika Menemukan Islam (Kisah Nyata)

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Kisah spiritual anak amerika yang memeluk islam hanya karena dia baca mengenai buku Islam, setelah sebelumnya orang tuanya memberinya semua buku semua agama yang ada di dunia, Orang tua mutusin agar anaknya sendiri yang memilih agamanya.

Rasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)

Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas. Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat.


Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan. Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun.

Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil. Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu,

”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”

Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan.

”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat.

Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”
Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.

”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.

Wartawan bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?” Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”.

Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan,

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untukmenunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”

”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar dinegeri Islam ?” tanya wartawan Maka dia menjawab dengan meyakinkan :

“Tentu”

”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad.

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan, ”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?” 

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan.


Dan     tanpa   terasa, air mata      mengalir di kedua    mata sang    wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan. Suhanallah....(http://warax.mywapblog.com/)

Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini, salah satunya kembali kita menyadari bahwa semua apa yang mampu kita kerjakan dan amalkan juga pemahaman semua tidak lain karena Taufiq dan hidayah dari Allah.  Bukanlah dari kekuatan iman ataupun kecerdasan intelektual kita sendiri.

Posted By Kang Santri8:24:00 PM

Sunday, April 8, 2012

Jangan Takut Ukhti

Murtakibudz Dzunub - Kembali teringat cerita masa lalu, ada seorang ikhwan yang jatuh cinta kepada salah satu sahabat perempuannya. Rupanya ia termakan oleh prasangka dari rasa 'terlalu pede' kalau akhwat sahabatnya itu juga memiliki rasa yang sama.

Hingga pada suatu hari sang ikhwan memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya, namun sayang sang akhwat hanya menganggapnya sebagai sahabat.

Selang waktu yang terus berganti, akhirnya ikhwan tadi mulai menepikan perasaannya dan belajar untuk menerima kalau rasa cintanya bertepuk sebelah tangan. Memang sedikit ada rasa kecewa, "tapi ya sudahlah.. mungkin dia bukan jodohku..". (baca: Ikhtiar dan Pasrah Perihal Jodoh)

Satu tahun kemudian ternyata Allah membuat cerita lain, sekarang giliran sang akhwat yang dihinggapi perasaan yang sama seperti yang pernah dirasakan sang ikhwan.

Namun sang akhwat tadi sadar, tak mungkin rasanya ia menanyakan secara langsung 'apakah perasaan sang ikhwan masih tetap sama seperti dulu'.

Lama ia pendam rasa kekaguman, seakan menjadi sebuah prahara yang sulit dihadapi oleh hatinya.  Memendam rasa cinta dan sayang yang dia sendiri tak mampu untuk mengungkapkan. Dua tahun sudah ia menjalani hari dalam kegamangan fikiran, higga akhirnya ia memberanikan diri menemui salah seorang akhwat sahabatnya tentang perasaannya kepada sang ikhwan  yang selama ini ia pendam.

Ahirnya akhwat sahabatnya tadi menyarankan supaya ia mahu jujur tentang perasaannya. Kemudian dia menghubungi sang ikhwan dan menjelaskan tentang perasaan sang akhwat. Namun sayang sang ikhwan saat itu tidak lagi mempunyai perasaan yang sama seperti dua tahun yang lalu.

Setelah mendengar kabar tadi, sang akhwat hanya tertunduk lesu sembari menyesali keputusannya dulu. Sahabatnya pun tidak tega melihat kondisi kejiwaan sang akhwat. Ahirnya ia menemui sang ikhwan untuk yang kedua kali. "mohon buka lagi hatimu untuknya..", sang ikhwan hanya tersenyum rupanya dia juga tidak tega melihat akhwat yang dulu pernah dicintainya menderita karenanya. Kalau dilihat sinyal yang ia sampaikan sepertinya sang ikhwan mulai membuka kembali hatinya untuk sang akhwat.

Diaturlah pertemuan, namun sayang terjadi kesalah pahaman. Disaat sang akhwat sabar menunggu ternyata sang ikhwan tidak tahu karena memang saat itu ia tengah menyiapkan beberapa program dakwah bersama sahabatnya. Timbullah kesalah pahaman yang yang tidak pernah bisa diluruskan, karena sang akhwat menganggap, 'demi dia ia rela seharian menunggu tapi yang ditunggu didak bersedia datang'.

Setelah mengetahui kejadian itu, betapa merasa bersalahnya sang ikhwan. Karena tiap ia berpapasan dengan sang akhwat, akhwat itu selalu menghindar bahkan menutup muka dan lari menjauh.

Satu tahun kemudian, nampak sang ikhwan masih dihinggapi perasaan bersalah. Hingga ia memberanikan diri untuk silaturrahim kerumahnya. Namun semua sia-sia karena sang akhwat sudah meneruskan study qur'annya keluar negeri.

Ia hanya bisa berkata dalam hati,

Ukhti... Kenapa engkau dulu seolah takut saat berjumpa denganku. Hingga tidak pernah memberi kesempatan buatku untuk meluruskan kesalah pahaman itu? Mungkin selamanya rasa bersalah ini akan terus ada, sebelum bisa ku jelaskan padamu.

Ukhti... Mestinya kamu jangan takut dengan perasaan prasangkamu, karena tidak selamanya apa yang kamu fikirkan sesuai dengan kenyataan.

Ukhti... Andai masih ada kesempatan buatku bisa berjumpa denganmu, kata ini yang ingin pertama kali ku sampaikan padamu "saudariku... jangan takut kecewa jika kita sudah mencintai seseorang, jangan takut andai rasa yang ada pada kita tidak terbalas, jangan takut oleh rasa malu yang mengelabuimu karena tanpa kamu sadari itu hanya akan menyakiti hatimu. Biarkan rasa itu mengalir apa adanya tanpa harus tertutupi rasa malu, minder, kecewa, takut, dan lain sebagainya. Allah sudah mengetahui kemauan hatimu biarkan Dia yang menuntunmu mendapati setiap jawaban dari pertanyaan hatimu."

[inspirasi dari kisah nyata]



Posted By Kang Santri9:54:00 PM

Belajar Menjadi Ayah Yang Baik

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Seorang Muslim sudah semestinya memikirkan masa depan dengan melakukan invesment -bukan dengan stock portofolio, 401K, rumah ataupun saving account, tetapi dengan shodaqoh jariyah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan membina anak yang sholeh/-ah. Ketiga aktivitas ini ternyata tercakup dalam proses pendidikan anak dan apalagi Alhamdulillah banyak diantara kita yang telah dikaruniai anak, sehingga saya tergerak untuk merangkum 6 karakteristik kepribadian seorang ayah idaman.


1. Keteladanan

Suatu pagi, saya terperanjat ketika melihat cara putriku memakai sepatunya. Ia langsung memasukkan kakinya ke dalam sepatu tanpa melepas talinya. Rupanya selama ini ia memperhatikan bagaimana cara saya memakai sepatu. Karena malas membuka simpul tali sepatu, sering kali saya langsung memakainya tanpa membuka dan mengikat simpul tali sepatu. Saya berusaha melarangnya dengan memberikan penjelasan bhw cara memakai sepatu seperti itu bisa mengakibatkan sepatu cepat rusak. Namun hasilnya nihil.


Ini merupakan satu contoh nyata bahwa anak, terutama pada usia dini, mudah sekali mencontoh orangtuanya. Tidak perduli apakah itu benar atau salah. Nasehat kita tidak ada manfaatnya, jika kita tetap melakukan apa yang kita larang.


Apakah kita sudah memberikan teladan yang terbaik kepada anak-anak kita? Apakah kita lebih sering nonton TV dibandingkan membaca Al-Quran atau buku lain yang bermanfaat? Apakah kita lebih sering makan sambil jalan dan berdiri dibandingkan sambil duduk dengan membaca Basmallah? Apakah kita sholat terlambat dengan tergesa-gesa dibandingkan sholat tepat waktu? Apakah bacaan surat kita itu-itu saja?


Allah SWT berfirman dalam surat ash-shaff 61:2-3:
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. "


Allah SWT juga mengingatkan untuk tidak bertingkah laku seperti Bani Israil dalam firmanNya dalam surat Al-Baqoroh 2:44 "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?"



2. Kasih Sayang dan Cinta

Kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang yang tulus merupakan dasar penting bagi pendidikan anak. Anak-anak usia dini tidak tahu apa namanya, tapi dengan fitrahnya mereka bisa merasakannya. Lihatnya bagaimana riangnya sorot mata dan gerakan tangan serta kaki seorang bayi ketika ibunya akan mendekap dan menyusuinya dengan penuh kasih sayang. Bayi kecilpun sudah mampu menangkap raut wajah yang selalu memberikan kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang dengan tulus, apalagi mereka yang sudah lebih besar.


Rasulullah SAW pada banyak hadith digambarkan sebagai sosok ayah, paman, atau kakek yang menyayangi dan mengungkapkan kasih sayangnya yang tulus ikhlas kepada anak-anak. Sebuah kisah yang menarik yang diceritakan oleh al-Haitsami dalam Majma'uz Zawa'id dari Abu Laila.


Dia berkata: "Aku sedang berada di dekat Rasulullah SAW. Pada saat itu aku melihat al-Hasan dan al-Husein sedang digendong beliau. Salah seorang diantara keduanya kencing di dada dan perut beliau. Air kencingnya mengucur, lalu aku mendekati beliau. Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan kedua anakku, jangan kau ganggu mereka sampai ia selesai melepaskan hajatnya.' Kemudian Rasulullah SAW membawakan air." Dalam riwayat lain dikatakan, 'Jangan membuatnya tergesa-gesa melepaskan hajatnya.' Bagaimana dengan kita? Sudahkan kita ungkapkan kecintaan kita yang tulus kepada anak-anak kita hari ini?



3. Adil

Siapa yang belum pernah dengar kata sibling rivalry dan favoritism? Jika belum dengar, maka ketahuilah! Siapa tahu kita termasuk orang yang telah melakukannya. Seringkali kita terjebak oleh perasaan kita sehingga kita tidak berlaku adil, misalnya karena anak kita yang satu lebih penurut dibandingkan anak yang lain atau karena kita lebih suka anak perempuan daripada anak laki-laki dll. Rasulullah SAW bersabda: "Berlaku adillah kamu di antara anak-anakmu dalam pemberian." (HR Bukhari)


Masalah keadilan ini dikedepankan untuk mencegah timbulnya kedengkian diantara saudara. Para ahli peneliti pendidikan anak berkesimpulan bahwa faktor paling dominan yang menimbulkan rasa hasad/ dengki dalam diri anak adalah adanya pengutamaan saudara yang satu di antara saudara yang lainnya.


Anak sangat peka terhadap perubahan perilaku terhadap dirinya. Jika kita lepas kontrol, sesegera mungkin untuk memperbaiki, karena anak yang diperlakukan tidak adil bisa menempuh jalan permusuhan dengan saudaranya atau mengasingkan diri (menutup diri dan rendah diri).


4. Pergaulan dan Komunikasi

Seringkali kita berada dalam satu ruangan dengan anak-anak, tapi kita tidak bergaul dan berkomunikasi dengan mereka. Kita asyiik membaca koran, mereka asyiik main video game, atau nonton TV.


Banyak hadits yang menggambarkan bagaimana kedekatan pergaulan Rasulullah SAW dengan anak-anak dan remaja. Beliau bercanda dan bermain dengan mereka.

Bagaimana dengan kita yang sudah sibuk kuliah sambil bekerja plus 'ngurusin' IMSA (**smile**)? Mana ada waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak? Sebenarnya ada waktu, jika kita mengetahui strateginya.


Misalnya, sewaktu menemani anak bermain CD pendidikan di komputer, kita bisa menjelaskan cara mengerjakan/bermainnya, lalu memberi contoh sebentar, lantas bisa kita tinggalkan. Begitu pula dengan buku bacaan dan permainan lainnya. Repotnya ada sebagian ayah yang tidak mau berkumpul dengan anak-anak, terutama yang menjelang dewasa karena takut kehilangan wibawa atau kharismanya. Ini pandangan yang keliru. Yang lebih tepat adalah kita jaga keseimbangan, artinya kita tidak boleh terlalu kaku dalam memegang kekuasaan dan kharisma, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar.



5. Bijaksana Dalam Membimbing

Rasulullah SAW bersabda: "... Binasalah orang-orang yang berlebihan ..." (HR Muslim). Jadi metoda yang paling bijaksana dalam mendidik dan mengarahkan anak adalah yang konsisten dan pertengahan - seimbang, yakni tidak membebaskan anak sebebas-bebasnya dan tidak mengekangnya; jangan terlalu sering menyanjung, namun juga jangan terlalu sering mencelanya.


Bila ayah memerintahkan sesuatu kepada anaknya, hendaknya ayah melakukannya dengan hikmah, penuh kasih sayang, dan tidak lupa membumbuinya dengan canda seperlunya. Jelaskan hikmah dan manfaatnya, sehingga anak termotivasi untuk melakukannya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi anak dalam melaksanakan perintah atau aturan tersebut.


Imam Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa melatih pribadi perlu kelembutan, tahapan dari kondisi yang satu ke kondisi yang lain, tidak menerapkan kekerasan, dan berpegang pada prinsip pencampuran antara rayuan dan ancaman.


6. Berdoa

Para nabi selalu berdoa dan memohon pertolongan Allah untuk kebaikan keturunannya. "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (Ibrahim:35)


"Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan kepadaku di hari tua(ku)Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah do'aku." (Ibrahim:39-40)



(diambil dari Milis Muslim. Judul Asli '6 karakteristik ayah idaman')
 

Posted By Kang Santri7:08:00 PM