Sunday, September 10, 2017

Buah Dari Niat Bertaubat

Filled under: ,

Murtakibudz Dzunub - Pada suatu hari,Umar Bin Khatab sedang berjalan-jalan di lorong-lorong dalam kota Madinah. Di ujung simpang jalan beliau bertemu dengan pemuda yang membawa sebuah kendi. 

Pemuda itu segera menyembunyikan kendi itu di dalam kain sarung yang diselimutkan di belakangnya. Timbul pertanyaan di hati Umar Bin Khatab melihat keadaan itu, lantas Beliau bertanya, "Apa yang engkau bawa itu?". 

Karena panik sebab takut dimarahi Umar yang terkenal dengan ketegasan, pemuda itu menjawab dengan terbata-bata yaitu benda yang dibawanya ialah madu. Padahal benda itu ialah khamar. Dalam keadaannya yang berkata bohong itu pemuda tadi sebenarnya berniat ingin berhenti meminum arak. 

Dia sesungguhnya telah menyesal dan insaf dan menyesal melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama itu. Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Allah. Pemuda itu masih menunggu kata-kata Khalifah, "Kendi ini berisikan madu." Karena tidak percaya, Khalifah Umar ingin melihat sendiri isi kendi itu. 

Rupanya doa pemuda itu telah dikabulkan oleh Allah seketika itu juga telah menukarkan isi kendi itu menjadi madu. Begitu dia berniat untuk bertaubat, dan Tuhan memberikan hidayah, sehingga niatnya yang ikhlas, ia terhindar dari kemarahan Khalifah Umar Bin Khatab, yang mungkin membahayakan pada dirinya sendiri kalau kendi itu masih berisi khamar.

Wallahu'alam.

Posted By Kang Santri10:00:00 AM

Nasehat Umar Bin Khattab Untuk Para Suami dan Calon Suami

Murtakibudz Dzunub - Ada seorang lelaki menghadap khalifah Umar bin Khatab. Dia ingin mengadukan dan meminta nasehat terkait tabiat istrinya yg buruk. 

Sesampainya di depan rumah khalifah, dia tercekat. Melihat dan mendengar istri khalifah Umar ternyata tidak berbeda dengan istrinya. Marah-marah di depan khalifah, sedangkan beliau hanya diam tidak menjawab. 

Lelaki tadi kemudian beranjak pergi sambil berkata, 

"Amirul mukminin saja kondisinya sepertinya ini, bagaimana denganku?" 

Khalifah Umar keluar rumah. Melihat ada lelaki yg ingin menemuinya pulang lagi, beliau memanggilnya mendekat. Kemudian beliau bertanya, 

"Apa keperluanmu?". 

Dijawab,"Wahai amirul mu'minin, saya menghadap ingin mengadukan perangai buruk istriku. Dia selalu memarahiku. Kemudian setelah aku mendengar ternyata istri anda juga memiliki perangai yg sama, akhirnya aku pulang saja. 

Khalifah Umar berkata,"Aku bersabar dengan semua ini karena hak-hak istri yg seharusnya menjadi kewajibanku. Dia memasak makananku, membuatkan roti untukku, mencuci bajuku, dan menyusui anakku. Padahal semua itu bukan kewajibannya. Belum lagi, dengan keberadaan istriku di sampingku hatiku tenang tidak tergoda untuk melakukan hal haram (zina dll). Aku sabar karena semua ini".  

Lelaki tadi menimpali, "Wahai amirul mu'minin, demikian juga istriku." 

Khalifah menasehatinya, "Bersabarlah wahai saudaraku. Semua ini hanya sebentar."

Subhanallah...... 


Posted By Kang Santri9:16:00 AM