Monday, July 16, 2012

Mengobati Sifat Ujub (Syaikh Abu Yazid Al-Busthami)

Filled under: ,

Murtakibudz Dzunub - Pernah ada seorang salik (orang yang sedang menempuh jalan Allah) bertanya pada Syaikh Abu Yazid Al-Busthami, 

"Syaikh, saya sudah beribadah 30 tahun lamanya, saya sholat sunnah setiap malam, berdzikir, dan sering sekali menjalankan puasa-puasa sunnah, tapi anehnya mengapa saya belum mengalami perjalanan rohani seperti yang diceritakan dan saya harapkan?"

"Mengapa saya tak pernah sekalipun menyaksikan dan mengalami apa pun seperti yang pernah Syaikh gambarkan?" Tanya salik itu.

Kemudian Syaikh Abu Yazid menjawab: "Seandainya kau beribadat 300 tahun pun, kau tak akan mencapai satu butirpun debu mukasyafah dalam hidup mu",
 
"Kau tidak akan pernah mencapai apa yang kau tuju, kalau kau masih menghitung-hitung dan memamerkan ibadah mu",

"Karena sifat Ujub yang ada dalam dirimu adalah hijab besar untuk menemukan dirimu, bagaimana kau mampu mengenal Tuhan mu?. Sombong itu jubah Allah" ,

"Kalau kau memakai Jubah-Nya sedangkan kau ingin menemui-Nya, berarti kau hamba kurang ajar, sadar lah",

Kemudian salik tadi memohon pada Syaikh Abu Yazid: "Syaikh, tolong obati aku agar hijab itu tersingkap"

Syaikh berkata: "Tapi kau tak akan mau melakukannya",

Salik menjawab: "Tentu saja akan kulakukan apapun itu."

Syaikh berkata: "Baiklah, lepaskan pakaian bagus mu, ganti dengan baju gembel yang lusuh, kemudian gantung di lehermu kantung berisi kacang. Bawalah beberapa kantung dan pergi ke pasar yg ramai anak kecil, kemudian suruh mereka menamparmu dan setiap anak yang menamparmu, berikan satu kantung kacang, lakukan sampai semua kantung kacang habis.  Kemudian kalau sudah habis, kembal kerumah dan ambil kantung kacang lebih banyak lagi, dan datangi tempat yang dimana banyak orang-orang memujimu sebagai ahli ibadah dan pemuka agama yang hebat. Lakukan hal yang sama, suruh orang-orang yang menghormati mu menamparmu, dan bagikan pada setiap yg menampar satu kantung kacang, lakukan smpai kantung habis"

Salik itu terkejut dan berkata: "Subhanallah, Masya Allah, Laailahailallah, kenapa harus seperti itu?"

Syaikh Abu Yazid berkata: "Jika kalimat-kalimat suci itu di ucapkan oleh seorang kafir, maka ia berubah menjadi mukmin. Tapi kalau kalimat itu di ucapkan orang sepertimu, maka kau berubah dari seorang mukmin menjadi lebih buruk dari kafir." 

Salik itu bertanya: "Kenapa kau menyebutku seperti itu Tuan Guru?"

Syaikh Abu Yazid menjawab: "Karena hanya kelihatannya saja kau sedang memuji Allah, padahal kau hanya sedang memuji dirimu sendiri"  

Lanjut Syaikh: "Ketika kau menyebut -Tuhan Maha Suci- seakan kau sedang mensuci-sucikan nama-Nya, padahal kau hanya sedang menonjolkan kesucian mu"

Salik: "Mohon ampun aku, kalau begitu berilah saya nasihat yang lain untuk mendekati Allah"

Syaikh Abu Yazid menjawab: "bukankah sudah aku beriikan nasihatnya tadi, dan kau tak akan mampu melakukannya. Lepaskan Jubah Ujub mu". 


Posted By Kang Santri4:40:00 PM

Jumlah Raka'at Qiyamul Lail

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Terjadi perbedaan pendapat dari para sahabat tentang jumlah rakaat Qiyamul Lail,


Diriwayatkan Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, "Rasulullah mengerjakan shalat malam sebanyak tiga belas raka'at; itu sudah mencakup shalat witir dan dua raka'at shalat sunah sebelum subuh." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, "Jumlah raka'at shalat malam Rasulullah ialah tiga belas raka'at." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Menanggapi kedua hadits diatas, Imam Bukhari menyebutkan hadits Aisyah tersebut, setelah hadits Aisyah lainnya yang juga menjelaskan jumlah raka'at shalat malam Rasulullah itu sebelas rakaat.

Sepertinya Imam Bukhari menguatkan pendapat shalat malam itu sebelas rakaat bukan tiga belas raka'at. Imam Bukhari juga menganggap dua raka'at terakhir Rasulullah adalah dua raka'at shalat sunah sebelum subuh, seperti yang dijelaskan oleh Aisyah kendati ada penjelasan tambahan dari riwayat Ibnu Abbas bahwa tiga belas raka'at tersebut belum termasuk dua raka'at shalat sunah subuh. [1]

Dalil lain yang menguatkan shalat malam Rasulullah itu sebelas raka'at adalah hadits dari Aisyah lainnya. Hadits tersebut menjelaskan bahwa Aisyah ditanya tentang tata cara shalat malam Rasulullah di bulan Ramadhan, lalu Aisyah menjawab, "Rasulullah shalat tidak lebih dari sebelas rakaat dibulan Ramaghan dan di bulan lainnya." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Sedangkan jumlah minimalnya qiyamul lail Rasulullah adalah tujuh raka'at, karena diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Aisyah bahwa ia (Aisyah) ditanya tentang shalat malam Rasulullah, lalu ia berkata,

"Tujuh, sembilan dan sebelas." (HR. Al-Bukhari) 



_______

[1]. Ibnu AL-Qayyim berkata didalam kitab "Zaad Al-Ma'ad jilid I, hal. 329, "Jika terjadi perbedaan pendapat antara Ibnu Abbas dengan Aisyah tentang qiyamul lail Rasulullah, maka pendapat yang benar ialah pendapat Aisyah."

Posted By Kang Santri11:31:00 AM