Monday, February 25, 2013

Mutiara kata (Image)

Filled under:














Kemarahan itu tidaklah abadi
Sabarlah menunggunya reda kembali
Kekecewaan juga tidaklah abadi
Berlapanglah sembari menenangkan hati
Jangan terburu minta pendapat pada emosi

Kebahagiaan itu terletak jauh didalam hati
Jika kita merasa tidak bahagia
Tengoklah kembali hati
Tanyakan apa sebenarnya yang terjadi

Sesakit apapun yang dirasai hati
Janganlah terlalu membenci
Barangkali sebagian obatnya ada pada
meraka yang kita anggap telah melukai















Tidak adil buatmu
Jika aku membandingkan
Kekuranganmu dengan
Kelebihan wanita selainmu

Jangan bersusah payah
Hanya ingin terlihat sempurna dimataku
Karena hakmu adalah tiadanya sempurna
Sebagaimana denganku

Mungkin ada satu hal yang 
Tidak pernah kau tahu
Aku menyayangi kekuranganmu
Karena itu adalah ladang amal buatku

Satu yang aku minta darimu
Tolong mintakan kepada Tuhan
Untuk senantiasa menganugerahkan sifat sabar buatku















Akan tiba saatnya nanti
Kita akan ditinggalkan
Atau kita yang meninggalkan

Selayaknya, ikhtiarlah untuk menyuguhkan
Saat-saat terindah selagi masih ada waktu
Siapa tahu itu adalah waktu terakhir kita bisa
Memanjakan dan membahagiakannya














Kadangkala kerinduan itu bisa menganiaya hati
Mencabik dan meninggalkan torehan luka yang teramat pedih
Andai hal itu terjadi, kuasailah hati untuk tidak
mendendam kepada yang dirindui, karena hal itu akan semakin menyakiti diri.


Obatilah kerinduan itu sedikit demi sedikit
dengan mengadukan kepada Dia yang menciptakan rasa rindu
Nikmatilah kerinduan itu bersama lantunan do'a
Supaya dia yang dirindui selalu dalam penjagaanNya



Jl. Napak Tilas 22 Pebruari 2013 20:39 wib.
(Dengan iringan music Sigma - Istikharah Cinta)

Posted By Kang Santri11:30:00 AM

Thursday, February 21, 2013

Satu Pesan Cinta Yang Tersisa

Satu pesan tentang cinta yang tersisa
Saat aku mendua
Saat aku menghianatinya
Saat aku membuatnya cemburu karena kelakuanku

Satu pesan ratap yang semoga masih berguna
Ketika aku ingin kembali padanya
Ketika aku mencoba mendahulukan cintanya
Ketika aku berharap ampun darinya

Wangianku telah hilang aroma
Rayuanku kian pudar pesona
Rintihanku hanya embun yang akan sirna
Karena berkali-kali aku gagal mencintainya

Ku rasakan engkau masih menantikanku
Melewati lorong duniaku yang semu
Membersihkan bercak noda hatiku
Bersimpuh kukuh menyesali kelakuan burukku

Diantara banyaknya pesan cinta darimu
Insya Allah satu saja sudah cukup bagiku
Aku ingin mereguk kembali kesucian hatiku
Layaknya Ibunda melahirkan ku dulu

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (ALi Imran: 31)

Posted By Kang Santri7:34:00 PM

Satu Tahun (Murtakibudz Dzunub)

Murtakibudz Dzunub - Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Tak terasa umur blog ini sudah satu tahun. Tidak lain blog Murtakibudz Dzunub  ini ada hanya sebagai sarana motivasi dan teguran untuk diri sendiri yang tidak pernah luput menaiki dosa. 

Yang perlu di garis bawahi adalah, bahwa isi yang ada dalam blog ini merupakan gambaran kecil dari situasi hati yang saya alami.

- Saat ingin memotivasi diri 
- Saat ingin merenung
- Saat ingin mengambil ibrah
- Saat menyesali dosa
- Saat ingin mencurahkan isi hati
- Saat jatuh cinta
- Saat merasa kehilangan
- Saat bersedih
- Saat bahagia
- Saat mengagumi sesuatu
- Saat ingin bercanda
- Saat mengupas hikmah
- Saat ingin merayu
- Saat ingin membagi sedikit ilmu yang di punyai
- Saat ingin orang lain tahu apa yang sedang dirasakan
- Saat keimanan sedang turun
- Saat keimanan sedang sedikit naik
- Saat ingin berbagi kisah

Dan lain sebagainya...

Sekali lagi, semua tertulis karena hanya sekedar ingin berbagi. Dengan harapan meski hanya beberapa patah kata semoga bisa diambil sebuah pelajaran hikmah kecil yang bermanfaat untuk para sahabat.


(Ahmad Faried)

Posted By Kang Santri10:00:00 AM

Wednesday, February 13, 2013

Aku Menyesal Karena Bersyukur (Renungan)

Murtakibudz Dzunub - Syekh Sariy As Saqathy (wafat th 253 H./967 M.), seorang arif & murid sufi besar Ma'ruf Karkhy, pernah berkata, "Tiga puluh tahun aku beristighfar, memohon ampun kepada Allah atas ucapan Alhamdulillah sekali."

"Lho, bagaimana itu?" tanya seorang yg mendengarnya.

"Terjadi kebakaran di Baghdad," kata syeikh menjelaskan, "lalu ada orang yg datang menemuiku dan mengabarkan bahwa tokoku selamat tidak ikut terbakar. Aku waktu itu spontan mengucap, Alhamdulillah. Maka ucapan itulah yg kusesali selama 30 th ini. Aku menyesali sikapku yg hanya mementingkan diri sendiri dan melupakan orang lain."

Selama 30 tahun Syeikh Sariy
As Saqathy menyesali ucapan alhamdulillahnya yang hanya sekali. Beliau menyesal karena sadar -sekejap setelah melafalkan ungkapan syukurnya itu- bahwa dengan ungkapan syukurnya itu berarti beliau masih sangat tebal perhatiannya kepada diri sendiri. Begitu tebalnya hingga menindih kepekaan perhatiannya kepada sesama.

Beliau tersadar langkah degilnya orang yang mensyukuri keselamatan sebuah toko pada saat keselamatan sesama dan harta benda mereka terbakar habis.

Alangkah musykilnya orang yang sanggup menyatakan kegembiraan di saat musibah menimpa sebagian besar saudara-saudaranya.

Subhanallah...

|| Dikutip dari buku Kompensasi karya Gus Mus.


Posted By Kang Santri3:55:00 PM

Tuesday, February 5, 2013

Satu Resep Mendapat Ketenangan Jiwa

Cara yang paling mujarab untuk mendapatkan 
ketenangan jiwa adalah,

- Tidak memperdulikan ucapan manusia
tapi fokus memperhatikan ucapan Sang Pencipta.

Karena barang siapa yang menyangka
bahwa dirinya selama di dunia akan
selamat dari celaan manusia
maka dia telah gila.

(Al Imam Ibnu Hazm)

Posted By Kang Santri10:02:00 AM