Saturday, March 31, 2012

Share Nasyid

(Edcoustic - Nantikanku dibatas waktu)

Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan

Reff :
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu
 


(Edcoustic - Muhasabah Cinta)

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu



(In-Team - Bisikan Nurani)
 
Lautan kematian ombak
Tenang pantai tiada terusik
Begitulah tasik hatiku
Sejak kehadiranmu

Betapa aku hargai
Anugerah syurga di dunia
Doa kudus aku panjatkan
Semoga dirahmati

Telahpun ku syukuri
Di dalam hidup ini
Cinta suci kurniaan Ilahi

Kejernihan wajahmu
Sempurna pada pandanganku
Kau kirana
Keturunan terpilih
Disanjung serta dihormati
Kau permata
Kesederhanaanmu
Mengecap kekayaan dunia
Kau mestika
Ketaqwaan dirimu
Itu yang merantai jiwaku

Bukan aku memuji
Apalagi memuja
Salahkahku kagumi… perhiasan duniawi

Bisikan nuraniku
Engkaulah pilihanku
Akanku pertahankan
Amanah suci ini



(Saujana - Jalan Sehala)

Tuhanku Maha Pengasih
Tuhanku Maha Penyayang
sebelum pun sempat tangisku
jatuh ke bumi
rahmatNya menyambut[segera]

membisik bujukan penawar bersakti
apa lagi nak ku gusar
cinta Nya tak pernah gagal
hadir di kala ku sepi di kala ku bersedih

aku hanya berpegang janji
janji Nya kesungguhan yang pasti
pintu kemenangan
lorong bercahaya
langkah untuk ku pulang
jalan sehala

aduhai ibuku yang satu
janganlah ada barang ragu
biarpun seberkas dalam
andaiku terkorban nanti
sedang meniti kasih 

>>> Download .mp3


(Hawari - Belahan Jiwa)

Pandanglah wajah istrimu yang tercinta
Bayangkanlah penat lelah yang dirasakan
Namun tak pernah istrimu berkeluh kesah
Mengabdikan jiwa raganya kepadamu

Jangan kau siakan pengorbanannya
Jangan kau sakiti permaisurimu
Jangan biarkan dia bersedih
Menitikkan air mata

Sebelum detak jantung istrimu berhenti
Kasihi Istrimu dengan sepenuh hati
Sebelum istrimu kembali pada Tuhan
Sayangi istrimu janganlah kau sakiti
Bahgiakan bidadarimu
Belailah permaisurimu

Istriku sayang belahan jiwaku
Janganlah engkau bersedih hati
Istriku sayang permaisuriku
Bidadariku dunia akhirat

>>> Download .mp3

Posted By Kang Santri7:10:00 PM

Tauladan Rasulullah (Etika Menegur)

Filled under:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ خُلُقًا فَأَرْسَلَنِي يَوْمًا لِحَاجَةٍ فَقُلْتُ وَاللهِ لاَ أَذْهَبُ وَفِي نَفْسِي أَنْ أَذْهَبَ لِمَا أَمَرَنِي بِهِ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجْتُ حَتَّى أَمُرَّ عَلَى صِبْيَانٍ وَهُمْ يَلْعَبُونَ فِي السُّوقِ فَإِذًا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَبَضَ بِقَفَايَ مِنْ وَرَائِي قَالَ فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَ: يَا أُنَيْسُ أَذَهَبْتَ حَيْثُ أَمَرْتُكَ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ أَنَا أَذْهَبُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ أَنَسٌ: وَاللهِ لَقَدْ خَدَمْتُهُ تِسْعَ 
سِنِينَ مَا عَلِمْتُهُ قَالَ لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ: لِمَ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا أَوْ لِشَيْءٍ تَرَكْتُهُ: هَلاَّ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling indah budi pekertinya. Pada suatu hari beliau menyuruhku untuk suatu keperluan. Demi Allah, saya tidak pernah bepergian untuk keperluanku sendiri, tetapi selamanya saya pergi untuk melaksanakan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku. Pada saat saya pergi, dan kebetulan bertemu dengan beberapa orang anak sedang bermain-main di pasar. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk pundakku dari belakang. Saya menengok kepada beliau, dan beliau tersenyum. Lalu kata beliau; Hai, Anas kecil! Sudahkah engkau laksanakan apa yang aku perintahkan? Jawabku; Ya, saya akan pergi untuk melaksanakannya ya Rasulullah. 

Anas berkata; Demi Allah, sembilan tahun lamanya saya membantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak pernah saya dapatkan beliau menegur saya atas apa yang saya kerjakan dengan ucapan; ‘Mengapa kamu tidak melakukan begini dan begitu.’ ataupun terhadap apa yang tidak saya laksanakan, dengan perkataan; ‘seharus begini dan begini.’ (Shahih Muslim)


Posted By Kang Santri3:28:00 PM