Friday, April 6, 2012

Kabarkan Hatimu

Filled under:


Aku payah membaca hatimu
Karena memang aku tiada mampu

Namun dalam diam mu
Kau nampak begitu anggun menyapaku

Sudah ku persiapkan dari jauh hari
Membangun benteng terkokoh dari kadar kekuatan hati

Jika rasa kita tak semusim
Semoga tak salah ku tanam hatimu di jiwa yang tak alim

Biar ku nikmati asa hati yang kian membusuk
Layaknya penyayang sedang mabuk

Ku ajak bicara bumi
Karena setahu ku itu yang kau pijaki

Ku sapa rembulan yang purnama
Semoga kita bisa beradu mata

Ku naiki angin dari lembah sulim
Meski kau tak ingin, ia akan tetap ku kirim

Andai hati rasa, hati kita sama
Tolong kabarkan dalam istikharah penentram sukma

Andai hati rasa, hati kita berbeda
Tolong juga kabarkan diatas bekasan sujudmu supaya bisa ku rasa

Aku hanya mencoba menikmati diam mu yang seribu
Mungkinkah juga kau seperti itu?

Tak bisa ku baca sajak diary hati mu
Apakah kau juga seperti itu?

Andai kita sama-sama tak mampu
Biarlah rasa ini menjadi rahasiaku dan rahasiamu

Karena Allah lebih tahu
Sirr yang terselubung dalam kalbu 

Posted By Kang Santri9:47:00 PM

Ikhtiar Menutup Celah Fitnah

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - "Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar". Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Abu.

Bila berkaca dari hadits diatas, terasa manusia itu memiliki misteri yang rada aneh. Kenapa saya katakan demikian? hampir seluruh sisa tenaga yang diberikan oleh kehidupan yang diingini manusia cuma satu yakni 'ingin bahagia'. Saat Allah ingin menunjukkan jalan kebahagiaan (dengan cara menjauhkan kita dari fitnah nafsu dan dunia) manusia malah membuka peluang terbukanya pintu fitnah itu sendiri.

Coba kita telaah lagi tentang keseharian ucap dan perilaku, sering kita tidak menyadari dengan apa yang kita ucapkan hingga menyulut orang lain mempunyai perasangka yang tidak-tidak hingga menimbulkan sebuah kesalah pahaman yang tentu saja efek negatifnya kembali ke kita sendiri. Itu artinya kita sendiri yang telah membuka celah fitnah buat diri sendiri. Sementara bahagia ialah mereka yang dijauhkan dari fitnah.

Salah satu cara yang sudah terang dan gamblang sudah beliau Rasul ajarkan tentang kiat-kiat menghindari terbukanya pintu fitnah, seperti dalam hadits yang kita semua sudah mafhum "...FAL YAQUL KHOIRON AULIYASMUT" berbicara lah yang baik atau diam. Mungkin hadits ini yang menginspirasi pepatah bahwa diam adalah emas.

Rasulullah saw. biasa berdoa: Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia dan dari sifat kikir. Aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah kehidupan serta kematian. (Shahih Muslim)

Posted By Kang Santri7:41:00 PM