Thursday, October 4, 2012

Sang Penyejuk Hati

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Mungkin mudah bagiku menulis syair kerinduan dan cinta
Tapi tidak saat hatiku hanyut dan tenggelam di dasar hatimu,  yang telah berkenan menjadi muara

Guritan kata terbaik musnah
Pecah menjadi repihan rasa yang indah

Hatiku membisu bak tutur suara tanpa lagu
Mengenang risau hatimu akan kepergian sementara ku

Hingga kau berkata "Ingat aku yaa... Ingat akuu... (Jangan lupakan aku)"
Itulah kata darimu yang berhasil kau tikam ke qalbu terdalam ku

Untukmu sang penyejuk hati...

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
Sementara kau tidak pernah bosan menyuruhku meletakkan
cinta pertamaku hanya pada Tuhanku

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
Sementara hanya kau yang rajin mengingatkanku untuk bangun
disepertiga malam terahirku

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
Sementara hatiku seperti hatimu

Meskipun aku tahu
Bahwa aku belum mampu memberimu bintang
Dan menyuguhkan rembulan

Namun aku tahu jika keduanya kerap hadir
Dalam romansa penantian takdir



[didedikasikan untuk sepasang kekasih yang saling mengerti bahwa
"Cinta Tidaklah Harus Memiliki"]


0 comments:

Post a Comment