Sunday, June 3, 2012

Ayah Mencuri Hartaku (Kisah Sahabat Rasulullah)

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ 

أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra' : 23)
 
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra' : 24)

Murtakibudz Dzunub -  Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh dari sahabat Rasulullah. Suatu ketika seorang lelaki mendatangi Rasulullah untuk mengadukan ayahnya yang telah mencuri hartanya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya, "pergilah, dan datanglah bersama ayahmu."

Ketika lelaki tadi pergi, datanglah malaikat jibril menemui Rasulullah dan berkata, "wahai Muhammad, Tuhanmu mengucapkan salam kepadamu dan berfirman, 'Jika orang tua anak tadi tiba maka tanyakanlah apa yang telah dia ucapkan dalam hatinya yang tidak terdengar oleh kedua telinganya'."

Setelah berkata demikian malaikat Jibril pun pergi. Tidak lama kemudian, datanglah lelaki tadi bersama ayahnya. Kemudian Rasulullah bertanya kepada ayah lelaki yang mengadukan tadi, 

"mengapa anakmu mengadu bahwa engkau mencuri hartanya?", kemudian ayah lelaki tadi berkata,

"Ya Rasulullah, tanyakanlah kepadanya, harta itu aku dermakan kepada siapa; harta itu saya dermakan kepada seorang bibinya atau untuk diriku sendiri?."

"Biarkanlah aku untuk tidak membahas hal ini, tetapi ceritakanlah kepadaku apa yang kau ucapkan dalam hatimu yang tidak didengar oleh kedua telingamu?", tanya Rasulullah sebagaimana yang telah diajarkan oleh malaikat Jibril.

"Demi Allah wahai Rasulullah, Allah semakin membuat kami yakin kepadamu. Aku memang telah mengucapkan sesuatu dalam hatiku yang tidak didengar oleh kedua telingaku,". Jawabnya.

"Sampaikanlah, aku akan mendengarnya," jawab Rasulullah.

Tanpa diduga, ayah lelaki tadi membacakan sebuah syair yang ditunjukkan kepada anaknya:

Ketika engkau lahir aku memberimu makan
hingga engkau tumbuh dewasa,
aku selalu menjagamu
engkau diberi minum dari jerih payahku

Jika malam hari engkau ditimpa sakit
Maka, sepanjang malam aku tidak tidur
Berjaga memikirkan penyakitmu
hingga tubuhku sempoyongan karena kantuk

Seakan-akan aku yang sakit, bukan kau
Air mataku pun mengalir deras
Dan jiwaku hawatir kau akan mati
Padahal Dia tahu, bahwa ajal akan tiba sesuai masanya

Saat engkau mencapai usia yang tepat
Saat dimana ku harakan dirimu
Kau balas diriku dengan 
kekejaman dan kekerasan

Seakan-akan engkau pemberi nikmat dan yang dermawan
Andai saja  ketika tak dapat kau penuhi hakku sebagai ayah
Kau perlakukan aku sebagai tetangga
Yang hidup berdampingan

Mendengar syair yang dibacakan ayah lelaki tadi, Rasulullah meneteskan airmata dan berkata kepada anak  tersebut,

"Dirimu dan hartamu adalah milik ayahmu."

Lelaki itu tertunduk. Mengerti betapa besar curahan kasih sayang orang tuanya kepadanya. Kemudian, di ikhlaskan hartanya dan memohon diri dari hadapan Rasulullah.


Wallahu'alam.

0 comments:

Post a Comment