Sunday, March 10, 2013

Ada Energi Saat Mencintai

Filled under:

Murtakibudz Dzunub - Pemuda miskin itu ingin ngelamar si gadis yang sangat dicintainya.  Gadis itu berkata, "Dengar ya, gaji bulananmu sama dgn pengeluaran harianku..!

"Haruskah aku menikah denganmu? Aku tidak akan pernah mencintaimu. Jadi, lupakan diriku dan menikahlah  dengan orang lain yang setingkat denganmu"

Tapi entah kenapa si Pemuda tidak bisa melupakannya begitu saja. 10 tahun kemudian, mereka bertemu disebuah outlet @pizzaRAKYAT daerah Cipulir.


Wanita itu berkata, "Hei Kamu!! Apa kabar ? Sekarang aku sudah menikah lhoo...  Apakah kamu tahu berapa gaji suamiku? Rp.20 juta perbulan! Dapatkah kamu bayangkan? Dia juga sangat cerdas"

Mata Pemuda itu berlinang air mata mendengar kata-kata wanita itu, namun tetap berusaha tersenyum.

Beberapa menit kemudian suami wanita itu datang. Sebelum wanita itu bisa mengatakan sesuatu lagi,

Suaminya berkata :"Pak...?! Saya terkejut melihat Anda disini. Kenalkan istri saya."

Lalu dia berkata kepada istrinya, "Kenalkan dia Bosku, Boss masih lajang lho.. Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah. Malang nian gadis itu.. Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu??. "

Wanita itu merasa terkejut dan merasa malu sehingga tidak berani melihat kedalam mata si Pemuda.

***

Sangatlah benar adanya, jika energi yang dihasilkan dari sebuah cinta itu sangat mempesona.
Mencintai sesuatu tanpa sebuah rasa penyesalan, mencintai sesuatu yangs seakan tidak pernah menemukan alasan.

Karena yang ada hanya cinta, kasih sayang, ketulusan yang tanpa pamrih dan dendam. Mencintai bisa memunculkan sebuah energi kekuatan untuk sanggup bertahan dan memperbaiki kekurangan.

Namun meski demikian tidak jarang mencintai sesuatu malah mengantar pada lembah kehancuran.

Ego yang tidak terkendali mempunyai efek yang tidak pernah disadari jika secara perlahan malah menghancurkan diri dalam keterpurukan.

Untuk itu, pandai-pandailah mencintai sesuatu. jangan nodai saat kita mencintai dengan ambisi harus memiliki.

0 comments:

Post a Comment