Murtakibudz Dzunub - Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya.
Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki tiga anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung mana yang paling sempurna.
Sang Petani menganjurkan untuk mengenal pribadi mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani,
”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”
Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,
”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”
Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,
”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”
Lalu menikahlah si Lelaki dengan anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. Dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya.
Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya,
“Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”
Petani menjawab,
”Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”
Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.
Jadi hiduplah sebagaimana mestinya, bahwa tiada manusia yang sempurna. Jalanilah hidup dengan kesederhanaan dan apa adanya sesuai yang telah Allah takdirkan. Kesempurnaan hanya bisa dirasa oleh hati karena lapangnya rasa penerimaan.
Semoga bermanfaat.