Murtakibudz Dzunub - Banyak kita jumpai berbagai tulisan dengan tema "janganlah bersedih atau laa tahzan" yang tidak lain maksudnya untuk memotivasi pembacanya supaya jangan terus larut dalam kesedihan. Dan itu merupakan langkah yang sangat bagus.
Namun saya kira tidak ada salahnya, kalau kita sikapi (saat kita bersedih) dari sudut pandang yang lain (berupa menikmati kesedihan "nah.. loh!! kesedihan kok dinikmati..").
Silahkan bersedih, janganlah menahan kesedihan dengan berpura-pura bahagia karena itu hanya akan menambah sakit.
Silahkan bersedih, menangislah sepuasnya. Jangan sekali-kali menahan hak air mata yang sudah semestinya harus mengalir dan tumpah.
Silahkan bersedih, ungkapkan kesedihan pada yang menciptakan kesedihan. Karena disitu kita akan menemukan nikmatnya berdekatan dengan Sang Penggenggam kehidupan.
Silahkan bersedih, luapkan emosi kesedihan sepuas-puasnya dalam 'ma'rifatullah'.
Silahkan bersedih, teruslah merintih rayulah Dia yang menciptakan kesedihan. Supaya kesedihan berbuah pada ketebalan iman.
Silahkan bersedih, tanamkan dalam hati bahwa tak ada tempat untuk berbagi hati yang paling indah dan tenang kecuali kepada Robbul 'Izzati.
Silahkan bersedih, karena itu menjadi salah satu motivasi untuk bangun dimalam hari. Berdiri tegak dan tersungkur dalam sujud penuh pasrah disepertiga malam terahir.
Sekali lagi, silahkan bersedih jangan pura-pura tabah. Karena kita memang hamba yang lemah (dhoif). Tak selamanya seorang mukmin yang kuat adalah seorang mukmin yang tidak pernah bersedih. Kita bisa berkaca kepada Rasulullah, beliau adalah tauladan sempurna bila dibanding dengan nabi-nabi lain. Karena beliau benar-benar menunjukkan sifat basariyyah sebagaimana umumnya manusia. Nabi pernah bersedih, nabi juga menangis saat Allah mengujinya ketika beliau kehilangan Ibrahim puteranya.
Namun jangan sekali-kali salah menumpahkan kesedihan, karena iblis juga senantiasa mendekati manusia yang tengah bersedih sembari membisikkan tipu daya agar kita putus asa dan mengambil jalan yang sesuai dengan ajakannya.
Cepokomulyo, Jl. Napak Tilas. 26, Mei 2012. - 20:50 WIB.