Memahamimu ibarat menyusun bukit kabut
Kau begitu ringan dipelukan
Namun begitu mudah juga hatimu dicera-beraikan
Aku selalu dihakimi waktu
Saat ku ucap pertama kali salam ta'aruf padamu
Aku mampu menerima kekuranganmu yang tujuh puluh
Dan aku bisa menerima kelebihanmu yang tiga puluh
Mungkin itu dulu
Sebelum batas kesabaranku
Di hakimi oleh waktu
Aku yang terjajah oleh ego ku sendiri
Karena bertahan ingin memiliki
Sekarang
Ketukan palu ku, sudah menggambil keputusan
Ku ikhlaskan
Saat kau berkata "ingin pergi"
Ku relakan
Saat kau tulis kata "ku tak ingin bicara lagi"
Ku lapangkan
Jika perpisahan sudah menjadi suratan
Dan aku tidak akan menahanmu lagi