
Memahamimu ibarat menyusun bukit kabutKau begitu ringan dipelukanNamun begitu mudah juga hatimu dicera-beraikanAku selalu dihakimi waktu Saat ku ucap pertama kali salam ta'aruf padamuAku mampu menerima kekuranganmu yang tujuh puluhDan aku bisa menerima kelebihanmu yang tiga puluhTapiMungkin itu duluSebelum batas kesabarankuDi hakimi oleh waktu Aku yang terjajah oleh ego ku sendiriKarena bertahan ingin memilikiSekarangKetukan palu ku, sudah menggambil...