Kebaikan itu hanya menatap sayu, melihat keluguanseorang pemuda yang mulai nampak lusuh raut mukanyaBagi beranda hati yang tak henti mengharap nur suciBagi seonggok daging yang selalu berharap selamat saat kiamatDengan apa malammu kau pertanggung jawabkan?Sementara siangmu kerap kau abaikan?Meski tak seindah mutiara yang dibuat dalam cangkang karangNafsu bejat itu selelu berusaha dia jinakkanNafsu ketika dia mengharap sesuatu yang...