Murtakibudz Dzunub - Yang di alami belum berhenti
Yang terjadi sangatlah berarti dalam diri
Masa lalu... padanya menyimpan hijab yang menuntut untuk segera di ungkap
Haruskah manis dan indahnya fatamorgana tentang cinta kembali meracuni hati?
Hijau daun sore telah menguning bersama menuanya waktu
Haruskah manis dan indahnya fatamorgana tentang cinta kembali meracuni hati?
Hijau daun sore telah menguning bersama menuanya waktu
Mengering
Terombang-ambing
Tersapu benturan benda halus yang tak serius
Yang dirasa
Yang dirasa
Membentuk peta kehidupan yang tak berskala
Hingga tak mampu diterjemah dalam bahasa tulis dan lisan
Yang dirayu juga yang merayu
Yang dirayu juga yang merayu
Ibarat insan dungu tanpa induk semang
Melong-long tiada nada
Yang dirahasiakan hati
Yang dirahasiakan hati
Berujung dilema jika sang permaisuri mengetahui
Yang ditakuti kini telah terjadi
Yang ditakuti kini telah terjadi
Cerminan tentang pilihan ia atau tidak
Makin meraung garang dalam sarang
Hingga terkadang galau menjadi peranan utama dalam sandiwara hidup
Yang di ingini masih sebatas mimpi
Yang di ingini masih sebatas mimpi
Kelopak mata membengkak
Sampai cucuran air bah dari kelopak makin membuat hati tersendak
Dimana bisa kutemukan obat
Dimana bisa kutemukan obat
Dari prahara hati yang tak bersahabat?
Biarlah bahagia dan sedih bersanding harmonis
Karena aku tak ingin lagi ada tangis
Di tulis di Al-Anwar Sarang - Rembang, 5 April 2005
Di tulis di Al-Anwar Sarang - Rembang, 5 April 2005