Murtakibudz Dzunub - Di Bashrah, ada seorang abid (ahli ibadah) yang rasa khaufnya keada Allah sangatlah tinggi, hingga hidupnya selalu didera dengan tangis. Tatkala ajal telah mendekatinya, seluruh keluarga berada disisinya.
Abid itu pun berkata kepada mereka, "dudukkanlah aku", maka merekapun mendudukkannya.
Abid itu pun berkata kepada mereka, "dudukkanlah aku", maka merekapun mendudukkannya.
Ia menghadap kearah keluarganya dan bertanya, "wahai ayahku, apa yang membuatmu menangis?".
Sang ayah menjawab, "wahai anakku, aku terfikir kehilangan dirimu dan kesendirianku tanpamu".
Kemudian sang abid menghadap ibunya dan bertanya, "wahai ibu apa yang membuatmu menangis?".
Sang ibu menjawab, "karena aku harus meneguk pahitnya rasa seorang ibu yang kehilangan anaknya".
Kemudian ia berpaling kearah isterinya dan bertanya, "apa yang membuatmu menangis?".
Sang isteri menjawab, "karena aku tidak bisa lagi berbuat baik kepadamu dan aku akan membutuhkan orang selainmu".
Kemudian ia berpaling kearah anak-anaknya dan bertanya, "apa yang membuat kalian menangis?.
Mereka menjawab, "karena yatim dan lemah sepeninggalanmu".
Kemudian, saat itulah sang abid menatap mereka satu persatu kemudian menangis.
Merekapun bertanya, "apa yang membuatmu menangis?".
Ia menjawab, "aku menangis karena kalian menangis untuk diri kalian sendiri bukan untukku, adakah yang menangis karena jauhnya perjalananku? Adakah yang menangis karena sedikitnya amalku? Adakah yang menangis karena tempat tidurku diatas tanah? Adakah yang menangis karena pemberhentianku dihadapan Rabb semesta alam?".
Kemudia sang abid pun terjatuh. Keluarganya menggerakkannya tetapi ia telah meninggal.
***
Apa yang hati kita rasakan setelah membaca kisah ini? Mari belajar menemukan hikmah sesuai kadar ketajaman mata hati kita masing-masing. Maha Suci Engkau Wahai Allah.