
Ingin ku rengkuh keutamaan di setiap malamNamun, nafsu kembali berhasil menidurikuKelopak matapun kian mengering dibumi hati yang kian kerontangSementara aku hanya bisa berharap “Semoga malam berikutnya tidak seangkuh dan seganas malam ini”Iblis terbahak melihat kekalahankuMalaikat menangis melihat kemalangankuKembali ku tunaikan sholat isya’…Dengan harapan, sepertiga malam terahir nanti kedua tangankumampu membasuhkan air wudlu diwajah...