Ooh...
Gejolak apa yang sedang terjadi dihati ini
Gemuruh apa yang memporak-porandakan secuil qalbu kecil ini
Layaknya seorang tamu, kenapa tak kau ketuk dulu hatiku
Tak selamanya aku siap menyambutmu
Bukannya kau tahu, kalau hatiku sering tak menentu
Berulang kali aku hilang kewaspadaan
Saat kau datang di suruh Tuhan
Dan kau menyaksikan sendiri, kalau aku sering kelabakan
Jika memang hidup itu harus di isi oleh kedukaan
Maka, sambut dan terimalah ketika muka ku lusuh karena cobaan
Jangan kau hempaskan aku di pelipis jurang keputus-asaan
Sungguh aku sangat ingin memelukmu dengan mesra
Karena saat ini, hanya itulah obat dari pelipur lara
Pelampiasan melempar semua kesedihan saat duka
Duhai airmata...
Mendekatlah kemari
Duhai hati yang tengah luka
Datanglah kemari
Duhai getaran hati yang tengah merasakan siksa
Jangan sungkan, karena sungguh... Aku sangat ingin memeluk kalian
(Kendal, 29 Mei 2012)