Murtakibudz Dzunub - Jika manusia tidur, setan berkeinginan kuat agar seorang muslim tidak bisa bangun untuk bermunajat kepada Alloh dan berduaan dengan-Nya. Karena pada saat itu setan tahu bahwa qiyamul lail adalah saat-saat ke-ihlasan, do’a-do’a dikabulkan dan Alloh s.w.t menampakkan diri kepada hamba-hamba-Nya.
Itulah yang membuat setan gelisah dan risau, karena itu berjuang mati-matian agar manusia tidak bangun dimalam hari untuk qiyamul lail.
Sebagaimana hadits Rosululloh s.a.w :
“Setan mengikat tengkuk leher setiap orang dari kalian jika ia tidur, dengan tiga ikatan. Setan menepuk setiap ikatan dengan berkata (kepada orang yang bersangkutan), ‘engkau masih memunyai malam panjang, karena itu tidurlah’.” (diriwayatkan AL-Bukhori, Muslim, An Nasi’I, Ibnu Majjah, dan Imam Ahmad) Agar usahanya lebih maksimal, setan kencing ditelinga orang itu, agar ia tidak bangun tidur guna mengerjakan qiyamul lail.
Disebutkan dihadits, bahwa seseorang dilaporkan kepada Rosululloh, sebab tidur sampai pagi hari hingga tidak sholat, kemudian Rosululloh bersabda,
“Setan kencing ditelinga orang tersebut” (diriwayatkan Al-Bukhori, Muslim dan An Nasa’i)
Jika melalui hadits-hadits diatas, seorang muslim yang berakal tahu akan tipu daya setan, upayanya untuk memerangi Islam dan kaum muslimin, apakah ia masih duduk santai, bermalas-malasan, dan lengket dengan dunia? Ataukah ia menyingsingkan lengan baju bersungguh-sungguh hingga naik ketempat yang diridloi Alloh s.w.t dan membuat setan berang?
Beberapa Aspek Yang Membantu Qiyamul Lail
1. Membaca ayat-ayat dan hadits tentang qiyamul lail dan mengetahui pahala disisi Alloh bagi seorang mukmin yang melakukannya, agar rasa rindu kepada pahala tersebut tumbuh dan jiwanya tergerak meningkatkan amal.
2. Memikirkan akhirat, kedahsyatannya, jahannam, dan tingkat-tingkatannya. Dan siapa yang melakukan hal ini, maka insya Alloh rasa ingin tidur bisa hilang dari dirinya dan ketakutannya besar, seperti yang dikatakan Thawas, "ingat neraka jahannam membuat ahli ibadah tidak bisa tidur.
3. Siapa yang mencintai Alloh ia pasti ingin bertemu dengan-Nya. Orang mukmin pasti tahu jika ia qiyamul lail lalu membaca ayat-ayat al-qur'an dengan tartil maka, sesungguhnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya. Karena itu ia senang bangun ditengah malam, guna berduaan dengan Tuhannya dan asyik bermunajat kapada-Nya.
4. Menjauhi dosa-dosa di siang hari, karena kebaikan membawa pada kebaikan dan keburukan mengajak pada keburukan. Ats-Tsauri berkata "aku pernah tidak bisa qiyamul lail selama lima bulan, gara-gara satu dosa yang aku kerjakan". Seseorang berkata kepada Al-Hasan, "Hai Abu Sai'd, aku berada dimalam hari dalam keadaan segar bugar, ingin qiyamul lail, dan sudah menyiapkan air wudlu, tapi aku tetap tidak bisa qiyamul lail". Al-Hasan pun berkata, "engkau terbelenggu oleh dosa-dosamu".
5. Tidak terlalu banyak makan dan minum, karena itu membuat mudah tidur. Seorang Syaikh berkata, "murid-muridku, kalian jangan makan banyak, nanti kalian banyak minum, lalu banyak tidur dan amat menyesal saat meninggal dunia".
6. Tidak terlalu melelahkan diri disiang hari, karena badan lelah itu mudah tidur.
7. Hati anda tidak lengket dengan dunia dan perhiasannya. Sebagai gantinya, anda mengalihkan untuk memikirkan surga dan kenikmatannya. Sebab, orang yang hatinya 'sibuk' kendati qiyamul lail maka ia tidak memikirkan sholat dan bacaannya. Ia lebih memikirkan apa yang menjadi perhatian hatinya.
Tentang orang seperti itu dikatakan dalam syair: "Penjaga pintu berkata kepadaku bahwa anda tidur. Padahal meski anda telah bangun, sejatinya anda tidur"
8. Membiasakan diri tidur siang(qoilulah), karena tidur suang itu sunnah dan membantu orang untuk qiyamul lail.
0 comments:
Post a Comment