Murtakibudz Dzunub - Dalam artikel sebelumnya telah di tulis tentang bagaimana kehidupan dineraka. Maka sekarang kami lanjutkan artikel tentang kehidupan di surga. Berdasarkan petunjuk Al-qur'an dan Hadits bahwa didalam syurga terdapat bermacam-macam keadaan antara lain:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'd : 35)
- Perkebunan yang tanaman atau pohon-pohonnya antara lain berupa pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, pohon kurma dan delima yang banyak sekali buahnya dan dekat-dekat serta tidak dilarang memetiknya.
- Gedung-gedung atau istana dan rumah yang bahan-bahan bangunannya terbuat dari emas, perak, mutiara, permata, yakut dan marjan.
> Dipan-dipan dan tempat tidur yang tinggi-tinggi berderet dengan dilengkapi kasur-kasur yang tebal dan empuk, bantal-bantal dan permadani yang dari padanya bertahtakan emas.
> Gelas-gelas, kendi-kendi, piring dan lain sebagainya terbuat dari emas dan perak untuk tempat segala macam makanan dan minuman ahli surga.
> Didalamnya tidak ada perkataan yang sia-sia, kotor, keji, menimbulkan dosa, sesat, lagi pula tak pernah terdengar omong kosong.
> Terdapat bidadari-bidadari yang cantik jelita, bulat matanya, berkulit putih bersih yang sama sekali belum pernah tersentuh siapapun.
> Juga sungai-sungai yang mengalir terus menerus, mata airnya antara lain berupa air yang sangat jernih, air susu, madu, khamr yang melezatkan bagi peminumnya.
> Terdapat pula sebuah pasar yang dikunjungi penghuninya setiap hari jum'at.
> Terdapat sebuah pohon ajaib, yang naungannya andai kata ditempuh orang yang berkendaraan kuda aling cepat tak akan habis seratus tahun, sebagai naungan ahli surga.
> Wajah-wajah ahli surga nampak bersinar dan bercahaya bagaikan bulan di malam purnamadan bagaikan pancaran bintang-bintang dilangit terang.
> Mereka dikenakan pakaian-pakaian yang bahannya dari sutera halus yang tebal dan berwarna hijau.
> Mereka serba dilengkape perhiasan-perhiasan berupa gelang emas dan mutiara.
> Juga disediakan segala macam makanan yang diinginkan berupa buah-buahan ataupun daging-daging yang diinginkan.
> Mereka bebas meminum minuman yang sangat lezat rasanya. Berupa air yang tidak pernah berubah bau dan rasanya, air susu yang lebih manis dan lebih putih, madu yang disaring, air yang dicampur dengan air kafuur, minuman yang campurannya dari jahe, air salsabil, khamr yang tidak memabukkan, air tasnim.
> Tak ketinggalan mereka memperoleh makanan dan minuman dengan pelayanan dari pelayan-pelayan surga.
> Mereka beristerikan bidadari dan bersuamikan wildan (bidadara) yang penuh kasih sayang dan setia.
> Mereka memperoleh penghormatan dari Allah dan para malaikat.
> Mereka senantiasa memperoleh rizki dan kesejahteraan yang melimpah tiada putus-putus.
> Kebahagiaan, kemuliaan, keselamatan dan kenikmatan benar-benar mereka rasakan.
> Mereka sedikitpun tak pernah merasa takut dan hawatir.
> Hati mereka menjadi satu, mereka bersaudara serta tak pernah merasa dendam dan iri.
> Hati mereka dalam keadaan tenang dan tenteram tak pernah bersengketa, tak perrnah berselisih apalagi bertengkar.
> Mereka juga makan dan minum tapi mereka tak pernah buang kotoran, tak pernah buang air seni, tak pernah meludah, tak pernah kentut dan sama sekali tidak pernah terserang penyakit.
> Mereka dapat melihat orang yang berada ditingkat atas mereka.
> Sisir mereka dari emas.
> Bau peluh mereka seperti minyak kasturi.
> Ukup-ukupan mereka dari kayu gahru yang sangat harum.
> Alnagkah paling nikmatnya mereka dapat melihat Dzat Allah swt. dan inilah merupakan puncak dari segala kenikmatan di surga.
> Demikian itu mereka terus-menerus kekal abadi untuk selama-lamanya yakni mereka tidak akan pernah mati dan tak akan kehabisan waktu.
Gambaran yang tepat keadaan surga ini seperti yang disabdakan Rasulullah:
ما لا عين رأت ولا اذن سمعت ولا خطر في قلب بشر - رواه مسلم
"surga itu ialah, tidak mata melihat dan tidak telinga mendengar dan tidak pula khotir-khotir yang terasa dalam hati seseorang". (HR. Muslim)
0 comments:
Post a Comment