[Ku bersihkan...
Dan ku tatap kembali bingkai kecil itu
Nanar mata hati ini tidak dusta
Dengan apa yang di lihat dan baca]
Mengenangmu saat bahagia
Mengenangmu saat berduka
Mengenangmu saat bermanja
Mengenangmu saat kau sudah tidak lagi suka
Tercecar robekan kertas
Guna menyusun kata tiada batas
Meski kini yang kusapa hanya sebuah kanvas
Namun itu sudah cukup sebagai penawar rindu miskin terbalas
Kau adalah lukisan yang pernah ku buat menangis
Kau juga lukisan yang pernah ku sembuhkan luka saat menangis
Ada guritan kecil yang berhasil kau pahat saat aku mulai melukis
Hingga terkadang aku berharap saat kau baca susunan kataku ada air mata harumu dalam tangis
by. saujana
0 comments:
Post a Comment