Murtakibudz Dzunub - "Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar". Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Abu.
Bila berkaca dari hadits diatas, terasa manusia itu memiliki misteri yang rada aneh. Kenapa saya katakan demikian? hampir seluruh sisa tenaga yang diberikan oleh kehidupan yang diingini manusia cuma satu yakni 'ingin bahagia'. Saat Allah ingin menunjukkan jalan kebahagiaan (dengan cara menjauhkan kita dari fitnah nafsu dan dunia) manusia malah membuka peluang terbukanya pintu fitnah itu sendiri.
Coba kita telaah lagi tentang keseharian ucap dan perilaku, sering kita tidak menyadari dengan apa yang kita ucapkan hingga menyulut orang lain mempunyai perasangka yang tidak-tidak hingga menimbulkan sebuah kesalah pahaman yang tentu saja efek negatifnya kembali ke kita sendiri. Itu artinya kita sendiri yang telah membuka celah fitnah buat diri sendiri. Sementara bahagia ialah mereka yang dijauhkan dari fitnah.
Salah satu cara yang sudah terang dan gamblang sudah beliau Rasul ajarkan tentang kiat-kiat menghindari terbukanya pintu fitnah, seperti dalam hadits yang kita semua sudah mafhum "...FAL YAQUL KHOIRON AULIYASMUT" berbicara lah yang baik atau diam. Mungkin hadits ini yang menginspirasi pepatah bahwa diam adalah emas.
Rasulullah saw. biasa berdoa: Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia dan dari sifat kikir. Aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah kehidupan serta kematian. (Shahih Muslim)
0 comments:
Post a Comment